Pixel Code jatimnow.com

Yang Baru, Ada Wisata Kuda di Telaga Ngebel

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Mita Kusuma
Para wisatawan saat menikmati wahana baru tunggang kuda di Telaga Ngebel.
Para wisatawan saat menikmati wahana baru tunggang kuda di Telaga Ngebel.

jatimnow.com – Wisata alam Telaga Ngebel Ponorogo memang menawarkan pemandangan dan keindahan alam, namun jika tidak dikembangkan, bukan tidak mungkin wisata alam itu akan ditinggalkan oleh para wisatawan.

Makanya, warga sekitar Desa/Kecamatan Ngebel memutar otak agar wisatawan yang datang tidak bosan dengan panorama alam Ngebel. Mereka pun akhirnya membuat wahana permainan baru, yaitu sewa kuda tunggang dan bendi (delman berukuran kecil).

Kuda-kuda yang ditawarkan di wisata ini, hampir sama dengan di Telaga Sarangan Magetan. Bedanya, jika di Telaga Sarangan, kuda bisa mengelilingi telaganya.

Sedangkan di Telaga Ngebel, pengunjung melintasi jalan di atas Telaga Ngebel, sehingga pemandangannya lebih terlihat indah.

"Kalau dilewatkan jalan keliling Telaga Ngebel, mengganggu transportasi. Jalannya Ngebel itu jalan umum, bukan kayak Sarangan memang jalan wisata," kata Plt Dinas Pariwisata Kabupaten Ponogoro, Sapto Djamiko, Sabtu (5/5/2018).

Sementara itu, salah satu pengelola kuda wisata di Telaga Ngebel, Samsuri, mengatakan untuk sekali jalan, ia bersama kawan-kawannya hanya memberikan tarif kepada para wisatawan sebesar Rp 30 ribu.

Baca juga:
8 Destinasi Wisata di Tuban Ini Cocok Dikunjungi Bersama Rekan dan Keluarga

"Kalau bendi (delman berukuran kecil) isi 3 orang, masing-masing Rp 15 ribu," tutur Syamsuri di sela-sela istirahat usai melayanan wisatawan.

Syamsuri menambahkan, bendi juga bisa disewakan untuk satu keluarga dengan tarif Rp 40 ribu sekali jalan.

Dengan adanya kuda tunggang dan bendi ini, maka wahana wisata di Ngebel semakin bertambah, karena sebelumnya sudah ada perahu, speed boat dan perahu pancal. Bahkan ada pula spot foto terbaru naga yang menjadi ikon.

Baca juga:
Rekomendasi Wisata Air Kediri, Berenang Gratis Menikmati Kesegaran Sumber Ngadiloyo

 

Reporter: Mita Kusuma

Editor: Arif Ardianto