Pixel Codejatimnow.com

Wabah Virus Corona

Antisipasi Pemudik, Posko Pemantauan di Banyuwangi Dioptimalkan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Forpimda Banyuwangi bersama Gugus Tugas Covid-19 melakukan koordinasi untuk mengoptimalkan posko pemantauan di sejumlah titik masuk mengantisipasi gelombang pemudik
Forpimda Banyuwangi bersama Gugus Tugas Covid-19 melakukan koordinasi untuk mengoptimalkan posko pemantauan di sejumlah titik masuk mengantisipasi gelombang pemudik

jatimnow.com - Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi bersama Gugus Tugas Covid-19 terus melakukan koordinasi untuk mengoptimalkan posko pemantauan di sejumlah titik masuk mengantisipasi gelombang pemudik.

"Kemarin kami koordinasi dengan forpimda di Posko Gugus Tugas. Hadir kapolresta dan dandim, bersama kami menggelar rapat virtual dengan forpimda yang lain, juga dengan para camat," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Jumat (10/4/2020).

Bupati Anas menambahkan bahwa luasnya Banyuwangi menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh pihak untuk melakukan pemantauan. Namun dengan gotong royong dari seluruh pihak hingga aparat desa, maka upaya pencegahan akan bisa optimal.

Ia menyampaikan bahwa memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, kuncinya ada pada kesadaran masyarakat untuk mau disiplin dan membatasi mobilitas. Masyarakat juga harus bersedia melakukan isolasi mandiri minimal 14 hari di rumah masing-masing.

"Bagi pendatang, silakan tinggal di rumah isolasi berbasis desa jika kondisi rumah yang bersangkutan tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri. Rumah isolasi berbasis desa sudah ada total 212 rumah dengan hampir 500 kamar, kira-kira sekitar 1.000 bed dengan jarak yang diatur. Kebutuhan makannya dipenuhi teman-teman desa. Petugas Puskesmas juga berkoordinasi dengan kepala desa untuk memantau kesehatan," jelasnya.

Forpimda Banyuwangi bersama Gugus Tugas Covid-19 terus melakukan koordinasi untuk mengoptimalkan posko pemantauan di sejumlah titik masuk mengantisipasi gelombang pemudikForpimda Banyuwangi bersama Gugus Tugas Covid-19 terus melakukan koordinasi untuk mengoptimalkan posko pemantauan di sejumlah titik masuk mengantisipasi gelombang pemudik

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Dalam rapat itu, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto mengatakan, Banyuwangi harus mengantisipasi kedatangan pemudik seiring pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

"Sejumlah daerah dilaporkan telah kedatangan gelombang pemudik. Saya kira akan terjadi juga di Banyuwangi. Semua anggota gugus tugas harus lebih fokus lagi pada upaya pencegahan penyebaran," ujar Yuli Eko.

Sementara, Danlanal Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal menambahkan, Gugus Tugas akan meningkatkan pemantauan para pendatang di sejumlah cek poin, terutama pemantauan kesehatan. Pemudik perlu di-screening kesehatannya untuk meningkatkan pemantauan kesehatan.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Pendataan akan menjadi dasar bagi tim untuk memantau kesehatan para pendatang. Petugas pada cek poin wajib dilengkapi dengan tenaga medis dan alat-alat penunjang, seperti thermal gun," tambah Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin meminta agar seluruh anggota Gugus Tugas Covid-19 memaksimalkan pemantauan serta pendataan. Tidak sekedar para pendatang, tetapi seluruh orang bertatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang melakukan karantina mandiri.

"Karena ini adalah salah satu kunci memutus mata rantai penyebaran. Kami minta masyarakat yang datang untuk mengoptimalkan ruang isolasi mandiri berbasis desa yang telah didirikan di setiap desa yang ada di Banyuwangi. Mereka harus mengikuti protokol yang telah sama-sama kita sepakati," sambung Arman.