Pixel Code jatimnow.com

Banyuwangi Ajukan 5 RS Rujukan Baru Percepat Penanganan Pasien Corona

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Hafiluddin Ahmad
Suasana Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi
Suasana Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi

jatimnow.com - Pemkab Banyuwangi mengajukan lima rumah sakit rujukan baru untuk penanganan pasien Virus Corona (Covid-19) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penambahan jumlah pasien.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 dr Widji Lestariono mengatakan, lima rumah sakit (RS) yang diajukan adalah RSUD Genteng, RS Al Huda, RS Fatimah, RS Bhakti Husada dan RS Graha Medika. Sebelumnya di Banyuwangi hanya satu RS rujukan, yakni RSUD Blambangan.

"Saat ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif di Banyuwangi trennya meningkat. Maka daerah perlu menambah jumlah rumah sakit rujukan agar bisa memberikan penanganan secara cepat," kata dr Rio-sapannya, di Posko Gugus Tugas Covid-19, Sabtu (11/4/2020).

Penambahan jumlah rumah sakit rujukan itu, lanjut Rio, juga untuk menjangkau wilayah Banyuwangi yang menjadi paling luas di Jawa Timur. Jarak dari desa terjauh dengan pusat kota bisa mencapai tiga jam perjalanan.

Dari lima rumah sakit yang diajukan sebagai rujukan baru pisen Covid-19 itu, empat rumah sakit di antaranya berada di wilayah selatan Banyuwangi.

"Apalagi banyak warga Banyuwangi yang di perantauan yang mulai mudik, dari kota-kota besar yang menjadi zona merah. Selain memperkuat koordinasi dengan desa, juga Puskesmas memantau kedatangan pemudik, kami juga harus waspada dan menyiapkan infrastruktur kesehatan terhadap potensi ODP menjadi PDP, bahkan positif," papar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi itu.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Rio juga menjelaskan tentang dua PDP Banyuwangi yang dirujuk ke Kabupaten Jember. Mereka awalnya dirawat di ruang isolasi sebagai PDP di dua RS swasta berbeda.

"Satu rumah sakit menghubungi RS rujukan yakni RSUD Blambangan, tapi saat itu ruang isolasi RSUD tengah direnovasi. Akhirnya karena tes swab harus di RS rujukan resmi pemerintah, maka yang terdekat adalah RS di Jember, akhirnya dibawa ke sana demi kecepatan pelayanan," terang Rio.

"Rumah sakit di Banyuwangi yang merawat PDP lainnya langsung mengirim pasien tersebut ke RS di Jember tanpa berkoordinasi dengan kami," ungkapnya.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Ia memastikan, saat ini RSUD Blambangan telah siap untuk merawat pasien positif Covid-19.

"Dua PDP yang semula dari RS swasta di Banyuwangi lalu dibawa ke Jember tersebut berdasarkan hasil uji cepat (rapid test), menunjukkan non-reaktif atau negatif. Kondisi pasien baik dan hari ini serta besok dibawa ke Banyuwangi. Kami akan menerapkan protokol kesehatan selanjutnya," tandasny