jatimnow.com - Komisi D DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota (pemkot) segera memberikan kepastian waktu bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sebagai bagian dari Jaringan Pengaman Sosial (JPS).
Sebab anggaran Rp 160 miliar untuk MBR dianggap belum mencukupi untuk mengcover MBR sebanyak 733 ribu jiwa dan masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Virus Corona.
"Kami berharap Pemkot Surabaya segera merealisasikan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi masyarakat terdampak sosial-ekonomi Covid-19. Segera memberikan kepastian waktu. Karena masyarakat juga menunggu kapan dana pembantu itu dibagi. Mereka sudah dirumahkan lama, tapi bantuannya belum dibagi," ungkap Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah saat dihubungi jatimnow.com, Sabtu (18/4/2020).
Khusnul menyebut, anggaran Rp 160 miliar untuk JPS itu masih kurang. Sebab data MBR 250 ribu kepala keluarga (KK) atau 733 ribu jiwa itu sesuai dengan SK Wali Kota Tahun 2019. Sedangkan di Tahun 2020 belum ada updatenya. Belum lagi data korban PHK yang semakin banyak akibat pandemi Covid-19.
Misalnya, data yang dia dapat dari Disbudpar menyebutkan ada 268 hotel sedang mengalami penurunan okupansi 60 persen dan terpaksa merumahkan 4.242 karyawannya.
"Anggaran yang disiapkan totalnya Rp 197 miliar, yang Rp 160 miliar dibuat jaring pengaman sosial. Menurut saya kurang, karena jumlah MBR segitu banyak, lalu ada data baru warga yang kena PHK," jelasnya.
Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Khusnul yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya itu menambahkan bahwa bantuan beras dari puluhan donatur juga belum dibagikan ke warga. Padahal warga saat ini sudah kesulitan dan butuh suport ekonomi agar selama physical distancing bisa tetap tercukupi kebutuhan dasarnya.
"Yang jelas itu tadi, kami (Komisi D) berharap pemerintah kota segera memberikan kepastian waktu kepada warga MBR kaitannya kapan waktu dibagikannya atau diterimanya bantuan tersebut, sebagai bagian dari Jaringan Pengaman Sosial bagi warga yang terdampak pendemi Covid-19 ini," pungkasnya.
Sementara itu, dari hasil rakor yang dilakukan Komisi D DPRD Kota Surabaya dengan DP5A yang masuk dalam struktur Gugus Tugas Penanganan Covid-19, per hari ini sudah terkumpul bantuan beras sebanyak 315.985 kilogram atau 300 ton lebih. Itu didapatkan dari 25 donatur yang menyumbang.
Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Kepala DP5A Chandra Oeratmangun saat dikonfirmasi juga membenarkan data tersebut.
"Tadi baru 20 donatur, lalu tambah lagi jadi 25. Total beras yang disumbang sekarang ada sekitar 300 ton lebih. Tapi bantuan belum dibagikan, ini masih terus mengalir dan kami data dari mana saja," ungkap Chandra saat dikonfirmasi.
URL : https://jatimnow.com/baca-25754-pemkot-surabaya-diminta-segera-bantu-warga-terdampak-wabah-covid19