Pixel Codejatimnow.com

Hari ini, Pasien Positif Covid-19 di Jatim Bertambah 58 Orang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Peta sebaran Covid-19 di Jatim per 6 Mei 2020
Peta sebaran Covid-19 di Jatim per 6 Mei 2020

jatimnow.com - Jumlah pasien positif Virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur bertambah 58 orang hari ini, Rabu (6/5/2020). Dengan tambahan itu, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim menjadi 1220.

"Dari 58 pasien kasus baru yang terkonfirmasi positif itu terbanyak ada di Surabaya yakni 17. Kalau daerah PSBB di Sidoarjo tambah 11 dan Gresik tambah 6," jelas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam jumpa pers secara daring, Rabu (6/5/2020).

"PDP (pasien dalam pengawasan) dari angka 3547 kini menjadi 3645 dan ODP (orang dalam pemantauan) dari angka 20.401 kini menjadi 20.608," tambah Gubernur Khofifah.

Dia menambahkan, hari ini juga terdapat 7 pasien di Jatim yang dinyatakan sembuh. Dengan penambahan ini, maka pasien positif Covid-19 di Jatim yang sembuh menjadi 205 orang atau setara 16,8 persen.

"Terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang berjuang keras untuk bisa memberikan pelayanan prima dalam wabah Covid-19 ini. Ada 7 yang sudah terkonversi negatif, artinya sembuh. Di antaranya dua di Kabupaten Malang, dua Kabupaten Mojokerto dan tiga di Kota Surabaya," papar gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Sedangkan pasien yang meninggal ada 9 orang. Dengan penambahan ini, maka pasien positif Covid-19 di Jatim yang meninggal dunia menjadi 132 atau setara 10,82 persen.

"Begitu juga hari ini kita juga ikut berduka bahwa angka yang meninggal dunia hari ini ada 9 orang. Empat di Surabaya, satu di Gresik, satu di Sidoarjo, dua di Kabupaten Malang dan satu di Kabupaten Bangkalan," bebernya.

Dia juga berpesan agar semua lini harus melakukan kesiapsiagaan berganda, kewaspadaan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang hingga hari ini masih terus berjalan.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Oleh karena itu semua yang menjadi bagian ikut melakukan langkah-langkah preventif. Semua pihak diharapkan bisa berperan untuk melakukan ikhtiar itu. Jika langkah preventif ini agak longgar maka penyebaran itu juga menjadi cepat meluas. Kalau preventif ini diperketat maka penyebaran juga akan semakin terbatas," imbaunya.

Sementara itu, Ketua Rumpun Tim Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dr Kohar Hari Santoso menjelaskan perkembangan klaster-klaster yang ada di Jatim.

"Di Surabaya ada klaster dari komunitas yang kemudian ada yang tinggal di asrama dan salah satunya ada yang dirawat di rumah sakit. Di komunitas ini akhirnya kita lakukan pemerikasaan rapid test tapi masih nunggu hasilnya," ungkap dr Kohar.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Jatim itu juga meminta kepada kelompok-kelompok besar misalnya dari perusahaan atau komunitas tertentu yang sedang melakukan pemeriksaan karena ada anggotanya yang sakit hendaknya melakukan koordinasikan intensif dengan dinas kesehatan kabupaten setempat.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Kemudian kalaupun ada yang diminta untuk melakukan pemeriksaan lebih dalam, misalnya ada yang melakukan rapid test kemudian dilanjutkan pemeriksaan swab, hendaknya bisa dikoordinasikan bersama supaya tidak lepas satu-satu, tapi dalam satu kendali yang baik hingga kemudian pemantauanya lebih intens," paparnya.

Dia juga meminta masyarakat saling mendukung jika di wilayahnya ada warga yang sedang memelakukan isolasi mandiri.

"Kita minta ini saling mendukung dan bisa menghilangkan stigma yang kurang baik terhadap yang sedang mengisolasi itu," tandas Kohar.