Pixel Codejatimnow.com

Nuzulul Quran Online dan Harapan Keberkahan untuk Jatim

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Nuzulul Quran Online Pemprov Jatim dari Gedung Negara Grahadi, Surabaya
Nuzulul Quran Online Pemprov Jatim dari Gedung Negara Grahadi, Surabaya

jatimnow.com - Peringatan Nuzulul Quran secara online di Jatim digelar khusyuk di tengah pandemi Covid-19. Dalam Nuzulul Qoran itu, Pemprov Jatim melakukan Khotmil Quran Kubro 2020 kali dari Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Khotmil Quran Kubro tersebut digelar secara online dengan penceramah utama yaitu Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr KH Nasaruddin Umar. Kegiatan itu disiarkan langsung melalui siaran televisi, radio dan juga streaming melalui media sosial resmi Pemprov Jatim pada Sabtu (9/5/2020) malam.

Khotmil Quran Kubro dilakukan sebanyak 2020 kali secara online itu juga diikuti oleh Forkopimda Jawa Timur. Masing-masing 4.000 hafidz hafidzah serta 17 bupati dan walikota ikut membaca bergantian pada juz ke-30.

Pembacaan juz 30 Khotmil Quran Kubro Online 2020 dibaca murrotal secara berurutan dengan menggunakan aplikasi zoom oleh Bupati Banyuwangi, Bupati Jombang, Bupati Bangkalan, Bupati Bondowoso, Bupati Bojonegoro, Bupati Pasuruan, Wali Kota Malang, Plt. Bupati Sidoarjo, Bupati Trenggalek, Bupati Madiun, Wali Kota Kediri, Bupati Lumajang dan Bupati Pamekasan.

Setelah pembacaan 30 juz oleh 17 bupati dan walikota, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun ikut membacakan Surat 93-114/Addhuha hingga An Nas.

Gubernur Khofifah mengatakan, di malam ke 17 ramadan ini sengaja digelar khotmil Quran dengan harapan agar Allah menurunkan keberkahan di bumi Jawa Timur dan Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah malam hari ini Allah memberikan kenikmatan yang luar biasa. Kita diizinkan oleh Allah bersama-sama berkhidmat memperingati Nuzulul Quran. Hari ini kita berada di malam 17 bulan ramadan dalam suasana pandemi Covid-19. Kita mengikhtiarkan bersama bupati-walikota, forkopimda ingin memperingati Nuzulul Quran. 17 bupati-walikota berkenan membacakan juz 30 dimulai dari Surat An Naba," terang Gubernur Khofifah.

Nuzulul Quran Online Pemprov Jatim dari Gedung Negara Grahadi, SurabayaNuzulul Quran Online Pemprov Jatim dari Gedung Negara Grahadi, Surabaya

Dia menyebut bahwa kegiatan ini merupakan bagian ikhtiar bersama untuk mencoba membaca, memahami dan memaksimalkan apa yang menjadi ajaran Al-Quran. Khotmil Quran Kubro 2020 kali berasal dari 4.000 hafidh dan hafidhoh membacakan 15 juz masing-masing dalam dua hari secara mandiri dari rumah masing-masing. Sehingga didapatkan sebanyak 2.000 khatam.

"Jadi insyaAllah ada 2.020 kali khatam Al-Quran. Semua kita ikhtiari, kita munajat kepada Allah SWT," ujarnya.

Baca juga:
Golkar Surabaya Gelar Salawat Ishari: Peringati Nuzulul Quran, Lestarikan Budaya Islam

Gubernur Khofifah berharap agar berkahnya Al Quran bisa memberikan kekuatan, kesehatan, keselamatan bagi semua warga Jatim dan Indonesia. Covid-19 segera diangkat oleh Allah. Masyarakat diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan.

"Yang terdampak baik sosial ekonomi, mereka akan mendapatkan limpahan rizki yang luas dan barokah dari Allah SWT," tambahnya.

Dia juga menyebut bahwa dalam APBD Jatim terdapat tunjangan kehormatan bagi hafidh-hafidhoh. Tahun ini ada sebanyak 4.000 hafidh-hafidhoh yang diberikan tunjangan kehormatan.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Nazarudin Umar saat Live Zoom dari Jakarta mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Khofifah tersebut. Menurutnya, ini adalah kali pertama peringatan Nuzulul Quran yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Bahkan mampu mencatat sejarah di tengah terjadinya Covid-19.

Prof Nasaruddin mengatakan bahwa di momen Nuzulul Quran yang penting untuk dilakukan perenungan adalah tentang ayat pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad. Yaitu tak lain adalah kata Iqra' yang artinya bacalah.

Baca juga:
Momen PKS Bersenandung Doa Bareng Ulama di Peringatan Nuzulul Quran

"Tiga kali Rasulullah diperintahkan membaca iqra', tidak mungkin Malaikat Jibril memerintahkan itu pada orang yang tidak bisa membaca dan menulis, tanpa adanya makna di baliknya," ungkap Prof Nasaruddin.

Menurutny, Iqra' yang pertama artinya mengajak semua manusia untuk melakukan keasadaran sensorial (tadabbbur). Kedua mengajak manusia untuk memiliki kesadaran intelektual. Kemudian ketiga adalah mengajak untuk yang membaca memiliki kesadaran emosional.

"Jika kita sudah ada di level ini maka pembaca Al-Quran itu ada emosional dan ada cinta yang mendalam dalam Al-Quran. Bukan kita yang membaca kita, tapi Alquran itu punya kemampuan untuk membaca hati kita," sambungnya.

Dan keempat, Al-Quran mengajak manusia untuk memiliki kesadaran spiritual. Yang akan menghubungkan antara yang membaca Al-Quran dengan kalam Tuhannya yaitu Allah SWT.