Pixel Codejatimnow.com

Asrama Haji hingga RS Siloam Jadi Ruang Isolasi Pasien Corona Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Wali Kota Risma dalam rapat koordinasi penanganan Cpvid-19 di Posko Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu (13/5/020)
Wali Kota Risma dalam rapat koordinasi penanganan Cpvid-19 di Posko Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu (13/5/020)

jatimnow.com - Wali Kota Tri Rismaharini menggelar rapat koordinasi bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya. Rapat koordinasi ini membahas penanganan Virus Corona atau Covid-19 hingga rencana penyiapan penambahan ruang isolasi baru.

Wali Kota Risma menyampaikan bahwa untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, pemkot terus bekerja keras dengan berbagai upaya. Salah satunya menggelar rapid test massal di beberapa wilayah. Bagi mereka yang hasilnya reaktif, selanjutnya akan dites swab dan diisolasi di hotel 14 hari.

"Karena saya ingin itu (Covid-19) segera terputus, maka kita taruh isolasi di hotel. Saat ini kurang lebih ada sekitar 135 yang ada di hotel dan kemudian kurang lebih ada 265 itu yang reaktif (rapid test)," kata Wali Kota Risma dalam rapat koordinasi di Posko Dapur Umum Balai Kota Surabaya, Rabu (13/5/020).

Dia menyebut bahwa hasil reaktif dari rapid test itu belum tentu positif Covid-19. Karena itu warga yang hasil rapid testnya reaktif, selanjutnya akan menjalani pemeriksaan swab. Hal ini untuk memastikan apakah warga tersebut benar-benar confirm Covid-19 atau tidak.

"Selama menunggu pemeriksaan dan hasil swab itu, maka dia tetap harus menjalani karatina selama 14 hari. Meski hasil pemeriksaan swabnya nanti negatif," ungkap wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Selain menggelar rapid test massal, Pemkot Surabaya juga menjalin komunikasi dengan dua rumah sakit (RS) di Surabaya untuk rencana penambahan kapasitas bed di ruang isolasi. Dua rumah sakit itu adalah RS Husada Utama berjumlah 240 bed dan RS Siloam 40 bed.

"Jadi kita juga minta bantuan untuk pihak rumah sakit agar bisa menambah bed untuk ruang isolasi," jelasnya.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Pemkot Surabaya juga menggandeng Unit Pelayanan Teknis (UPT) Asrama Haji Sukolilo untuk digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Setidaknya ada dua blok di Asrama Haji yang disiapkan sebagai alternatif ruang isolasi jika di rumah sakit sudah tidak mampu menampung.

"Jadi untuk Asrama Haji sudah siap, RS Husada Utama saat ini dalam perbaikan dan untuk RS Siloam hari ini sudah bisa digunakan," pungkasnya.