Pixel Codejatimnow.com

Swab Ojol di Surabaya yang Dimakamkan Tanpa Protokol Covid-19 Positif

Editor : Redaksi  Reporter : Jajeli Rois
Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi
Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi

jatimnow.com - DAW, seorang driver ojek online (ojol) yang meninggal dan dimakamkan tanpa protokol Covid-19 ternyata positif Corona. Hal itu dipastikan Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi.

"Dalam pemeriksaan yang dilakukan RSU dr Soetomo, ditemukan flek di paru-paru yang bersangkutan. Yang bersangkutan juga memiliki penyakit bronkitis," terang dr Joni di Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Selasa (9/6/2020).

dr Joni menjelaskan, sebelum meninggal, wanita itu mengalami patah tulang karena kecelakaan. Saat rapid test, wanita itu nonreaktif. Lalu dilakukan city scan dengan hasil lebih sensitif. Setelah itu, pasien dirujuk dari rumah sakit swasta ke RSU dr Soetomo hingga dilakukan pemeriksaan.

"Kita punya sistem scoring, apakah pasien ini berisiko terkena Covid-19 atau tidak. Karena memenuhi scoring, akhirnya dilakukan swab. Swab perlu waktu untuk mendiagnosa adanya Corona atau tidak," tambah dr Joni.

Setelah dilakukan swab, pasien tersebut lalu sempat akan dioperasi karena patah tulang. Namun sebelum dioperasi pasien dinyatakan meninggal dunia.

dr Joni yang juga menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) RSU dr Soetomo ini menyebut, pihak keluarga sebenarnya mengerti bahwa ini ada Covid-19. 

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Pemulasaraan jenazah diminta pihak rumah sakit sudah sesuai protokol karena status PDP, tapi keluarga tidak mau sesuai protokol. Padahal justru rapid negatif yang bahaya karena belum terbentuk antibodi," paparnya.

Menurutnya, setelah meninggal, hasil swab pasien ini keluar dan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Pesan yang kita sampaikan, beliau sebelum kecelakaan mungkin OTG (orang tanpa gejala). Saat pemeriksaan menderita Corona dan diswab. Virus ini benar-benar bahaya, bisa menular dari banyak sel tubuh," tegasnya.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Untuk diketahui, ratusan driver ojol dan keluarga pasien itu mendatangi Kamar Mayat RSU dr Soetomo pada Minggu (7/6/2020) malam. Mereka datang ke sana untuk menjemput jenazah pasien berstatus PDP tersebut.

Meski sempat terjadi ketegangan antara ratusan driver ojol dan pihak rumah sakit, para driver ojol ini akhirnya membawa pulang jenazah pasien. Jenazah wanita itu kemudian dimakamkan oleh keluarga dan para driver ojol tanpa protokol pasien Covid-19 pada umumnya.