Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Machfud Arifin Senang Sowan ke Kiai Sebelum Jadi Polisi

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin bersama Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar (foto dokumen jatimnow.com)
Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin bersama Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar (foto dokumen jatimnow.com)

jatimnow.com - Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin memiliki hubungan yang baik dengan para ulama dan kiai. Ternyata, sebelum menjadi polisi hingga purnawirawan perwira tinggi Polri, Machfud Arifin senang sowan atau silaturahmi ke para kiai dan ulama.

"Itu kan berangkat dari naluri dari karater kebiasaan. Wong saya belum jadi apa-apa sudah datang ke para kiai," ujarnya usai silaturahmi dengan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasiswa Al Jihad Surabaya, KH Moh Imam Chambali di kediaman Machfud, Jumat (12/6/2020) malam.

Machfud Arifin menceritakan, sejak masih di bangku SMA, dirinya sering sowan ke para kiai chos dan kharismatik di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Masih SMA saya sowan ke Kiai Hamid di Pasuruan. Ke Lasem Jawa Tengah. Jalan silaturahmi ke kiai-kiai, karena memang dianjurkan untuk belajar ke kiai-kiai, ke tokoh-tokoh agama. Paling nggak ketularan lah (ngalap berkah dari kiai)," tuturnya.

Almarhum KH Hamim Jazuli atau Gus Miek dari Ploso, Kediri disebut KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai wali.

Ternyata, Machfud Arifin muda saat itu sudah pernah sowan ke Gus Miek.

"Jauh sebelumnya masih SMA sudah ke Kediri tempatnya Gus Miek," tuturnya.

Machfud Arifin juga senang mengikuti ibunya Hj Sawijah menghadiri pengajian-pengajian. Bahkan, Machfud Arifin masih teringat kiai yang terkenal pada masa itu.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Dulu paling terkenang di Jawa Timur pada masanya itu KH Yasin dari Blitar. Ibu saya paling rajin ikut itu (pengajian)," tuturnya.

Kebiasaan sowan ke para kiai itu masih terus dilestarikan Machfud Arifin. Ketika menjabat Kapolda Jatim, Machfud Arifin masih menjaga hubungan baik dan silaturahmi ke para kiai dan para ulama.

Meski sudah purnawirawan dan dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-KH Ma'ruf Amin, kebiasaan silaturahmi ke para kiai dan ulama masih terus dilakukan.

Dan saat maju sebagai calon Wali Kota Surabaya, silaturahmi dengan para kiai juga masih berjalan dan hubungannnya semakin baik.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Sekali lagi, nggak akan berubah karakter itu. Bahkan kalau punya wewenang, punya tanggungjawab, jabatan, termasuk semuanya. Karena di pesantren, kiai kan identik dengan pesantren, pendidikan agama itu sangat penting bagi saya," ujarnya.

"Moralitas lebih diutamakan, akhlak perilaku. Lapo nduwe anak pinter, nduwe anggota pinter, tapi kelakukane nggak apik bisa menjadi beban. (Kenapa punya anak pandai, punya anggota pandai, tapi perilakunya tidak baik bisa menjadi beban). Pinter kepinteren membuat penyimpangan banyak. Itu yang kita tidak mau," jelas calon Wali Kota Surabaya ini.

 

Ketum PBNU KH Said Aqiel Siradj memberikan doa dan restunya agar niat Machfud Arifin menjadi Wali Kota Surabaya terkabul (foto dokumen)