Pixel Codejatimnow.com

BLT Dana Desa Tahap II untuk Dampak Covid-19 Dicairkan di Bojonegoro

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
BLT DD bulan ke-2 diserahkan kepada 110 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Gading, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
BLT DD bulan ke-2 diserahkan kepada 110 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Gading, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

jatimnow.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sebagai bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi Covid-19.

"BLT DD sebagai salah satu instrumen untuk menguatkan perekonomian warga desa yang terdampak Covid-19. Saya harap bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan dasar warga terdampak," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur, Mohammad Yasin, Jumat (19/6/2020).

Menurut Yasin, BLT DD bulan ke-2 itu diserahkan langsung kepada 110 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Gading, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Setiap KPM menerima BLT DD Rp 600 ribu plus bantuan sembako dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Sedangkan tahap pertama penyaluran BLT DD sudah direalisasikan sejak sebelum ramadan tahun ini. Dan menurut Yasin, BLT DD selanjutnya akan terus dicairkan kepada KPM warga desa seluruh Jatim.

"Dengan alokasi dana desa Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 sebesar Rp. 7,570 triliun, pagu maksimal untuk BLT DD bisa mencapai Rp 2,285 triliun untuk 1.265.845 keluarga miskin terdampak Covid-19 di 7.724 Desa," terangnya.

Selain BLT DD, instrumen bantuan sosial lainnya yang diberikan pemerintah adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa sembako tiap bulan, PKH, Bansos Tunai (BST) diperpanjang 300 ribu lagi sampai Desember.

Penebaran 100 ribu benih ikan di Embung Rowo Glandang Desa Gading, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten BojonegoroPenebaran 100 ribu benih ikan di Embung Rowo Glandang Desa Gading, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro

Yasin menyebut bahwa pemerintah desa (pemdes) diberikan kewenangan untuk mengurus dan mengatur wilayahnya sendiri untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Kewenangan dalam mengatur dan mengelola anggaran desa tidak hanya untuk pembangunan saja, melainkan juga untuk diinvestasikan melalui BUMDESA agar terjadi perputaran uang di Desa," tambah Yasin.

Jadi menurutnya, BUMDESA dimanfaatkan secara maksimal untuk menggerakkan perekonomian warga sehingga kesejahteraan warga desa bisa semakin meningkat.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penebaran 100 ribu benih ikan di Embung Rowo Glandang Desa Gading, bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim.

Embung Rowo Glandang selama ini dimanfaatkan untuk kegiatan usaha BUMDESA, di mana dalam satu tahun bisa menghasilkan 40 juta lebih dari hasil pemancingan.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Pengembangan embung bisa dilakukan melalui pengembangan fasilitas untuk warung, tempat wisata selfie, edikasi serta sarana lainnya. Sehingga ada perputaran uang dari warga desa kembali untuk warga desa.

Kepala Dinas Kelauatan Dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Gunawan menyampaikan bahwa bantuan benih ikan tersebut untuk mendorong pemenuhan gizi masyarakat.

"Sekaligus meningkatkan perekonomian perdesaan melalui optimalisasi embung," ungkap Gunawan.