jatimnow.com - Warga di Kedung Anyar mengeluhkan gedung eks sekolahan di atas aset Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang kondisinya mengenaskan.
Dinding di bekas sekolahan itu terkelupas hingga terlihat batu batanya. Banyak tembelan-tembelan dari triplek dan kondisinya sangat memprihatinkan.
Padahal warga RW 12 ini berharap, gedung di atas lahan Pemkot Surabaya itu dapat dimanfaatkan kepentingan warga seperti menjadi balai hingga menjadi tempat pendidikan PAUD.
"Kita mohon bantuannya gedung SD ini bisa menjadi balai RW 12 dan sekolah PAUD serta untuk kegiatan warga," ujar Suwito perwakilan dari RW 12 Kedung Anyar, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Sawahan di sela acara sosialiasi Calon Wali Kota (cawali) Machfud Arifin, Jumat (19/6/2020) malam.
Dalam pertemuan yang dihadiri ketua atau perwakilan RT di wilayah RW 12 dan RW 4 di Kelurahan Sawahan, Machfud Arifin yang didampingi Ketua Tim Pemenangan Miratul Mukminin atau Gus Amik, anggota DPRD Kota Surabaya M Mahmud menjawab semua keluhan warga.
Melihat respon jawaban dari Machfud Arifin, Suwito menilai mantan Kapolda Jatim itu dinilai pantas menjadi Wali Kota Surabaya.
"Memang beliaunya pantas lah untuk menjadi Wali Kota Surabaya. Beliaunya arek Suroboyo dan mantan Kapolda Jawa Timur mungkin sangat bisa mengayomi masyarakat," katanya.
Tak hanya Suwito saja yang menilai Machfud Arifin layak sebagai Wali Kota Surabaya. Turmina Ketua RT 8 RW 12 Kedung Anyar Kelurahan Sawahan ini juga menilai Machfud mantap menjadi Wali Kota Surabaya.
"Figurnya Pak Machfud Arifin mantap sekali. Saya siap mendukung dan mensukseskannya semoga menjadi Wali Kota Surabaya," katanya.
Sebagai mantan Kapolda Jatim, Turmina menilai ada bibit kepemimpinan Machfud Arifin.
"Pak Machfud Arifin ini orangnya bijak, pintar. Kan dulu jadi Kapolda Jawa Timur, otomatis sudah ada bibit memimpin dan nantinya kedepannya pembangunan maju pesat di Surabaya," terangnya.
"Harapan kedepannya semoga lebih baik lagi daripada wali kota sekarang ini," tambahnya.
Sementara itu, Machfud Arifin siap menyapa warga di tengah Pandemi Covid-19 ini dengan syarat ada penerapan protokol kesehatan.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Setiap warga yang akan ikut acara harus melalui dicek suhu tubuhnya dengan menggunakan thermogun, tangan disemprot hand sanitizer dan tempat duduknya juga jaga jarak.
"Saya siap turun menyapa warga, syaratnya satu harus sesuai protokol kesehatan. Duduknya harus berjarak, dan pakai masker. Kalau aturan itu semuanya terpenuhi, saya pasti turun," kata Machfud Arifin.
Calon Wali Kota Surabaya yang diusung koalisi partai PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem dan Partai Golkar ini senang bisa menyapa warga.
Selain bersilaturahmi, juga menjadi bagian melihat posisi Surabaya sesungguhnya seperti apa.
"Ini bagian dari menscanning melihat Surabaya sesungguhnya seperti apa," tuturnya.
Ia mencontohkan, ketika turun ke warga, dirinya melihat ada bangunan milik pemkot yang kondisinya memprihatinkan.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Ini salah satu gedung yang dimiliki pemkot, ya kondisinya kayak begini ini, di tengah kota," katanya.
"Paling tidak gedung ini diperbaiki, dibangun dan dimanfaatkan untuk kepentingan warga seperti balai RW, PAUD kan lumayan," tuturnya.
Bangunan aset Pemkot Surabaya
Gedung eks sekolah yang kondisinya mengenaskan