jatimnow.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang mengeluarkan maklumat menyikapi penanganan Covid-19. Maklumat yang berisi 7 pandangan itu ditandatangani pengasuh pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz.
Tujuh pandangan itu sebagai seruan dan rekomendasi kepada pemerintah, gugus tugas Covid serta masyarakat luas.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendukung agar maklumat tersebut dapat dijadikan panduan agar lebih afekktif dalam mengatasi Pandemi Covid-19.
"Maklumat ini akan menguatkan kita semua, tidak saja bagi pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jatim dan pemerintah kabupaten dan kota. Namun maklumat ini untuk multi stake holders mulai tokoh agama, budaya termasuk masyarakat dan keluarga terdampak," jelas Gubernur Khofifah.
"Sejak dulu pimpinan pondok pesantren selalu memberi fatwa yang baik untuk kemaslahatan bangsa saat dipandang perlu. Ponpes adalah bagian integral bagi kekuatan bangsa, negara dan masyarakat, termasuk saat pandemi seperti ini," ungkapnya.
Dia menambahkan, pemulasaraan mayat dan hak mayat muslim disalati misalnya, maklumat ini sangat sesuai dengan harapan masyarakat terutama umat Islam yang memiliki norma dan tata cara perawatan dan pemenuhan hak mayat.
"Saya segera memberi perintah tatkala mendengar laporan dan fenomena saling paksa antara petugas dengan keluarga di satu pihak dan hak mayit dan keluarga di lain pihak," tambah Gubernur Khofifah.
Menurutnya, beberapa poin tersebut memberi pencerahan dan pencerdasan yang luar biasa bagi semua pihak. Dia juga sudah mengeluarkan imbauan ke semua rumah sakit (RS) bagi jenazah muslim harus dipastikan disalati. Dia juga sepakat dengan usulan solat jenazah ketika jenazah berada di dalam ambulans.
"Itu sudah pernah kami tekankan dan contohkan langsung. Saat itu jenazah salah satu dosen Uinsa yang hendak dimakamkan di Ponorogo sementara perawatannya di Surabaya," ulasnya.
Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Saat itu, Gubernur Khofifah bersama Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Rumpun Kuratif dr Joni Wahyuhadi memandu proses pelepasan jenazah pada dinihari dari RSU dr Soetomo Surabaya.
Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada Kiai Abdul Hakim. Sebagaimana diketahui Gubernur Khofifah sangat dekat dengan almarhum Gus Dur dan keluarganya, baik saat menjadi menteri maupun sebagai pribadi. Begitu pula dengan almarhum KH Sholahuddin Wahid dan keluarga besar Tebuireng.
"Matur nuwun. Beliau beliau mengapresiasi kerja keras pemerintah, utamanya pemeriksaan secara massif dan pelacakan kasus (tracing) di masyarakat. Ini dukungan moral yang besar bagi kami," jelasnya.
Senada dengan maklumat tentang perbaikan strategi komunikasi publik, Gubernur Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat ini selalu proaktif mengajak tokoh masyarakat baik silaturahmi secara langsung, diskusi dalam fokus group, pertemuan melalui virtual maupun melalui konferensi pers secara rutin dengan data dan informasi yang dipertanggungjawabkan melalui verifikasi ketat dan terukur, jujur, amanah sebagai rasa tanggungjawab.
Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Dia selalu mendorong timnya untuk update data setiap hari tanpa kecuali, dilakukan dengan seksama dalam rangka pertanggungjawaban moral dan kejujuran informasi.
"Pemprov Jatim sesuai kekuatannya memberi perhatian khusus, penghargaan moril, APD maupun meterial sebagaimana arahan pemerintah pusat. Memang pandemi ini ujian bagi kita semua," imbuhnya.
Dia juga sangat setuju dengan keterlibatan tokoh masyarakat, tokoh agama dan budayawan. Selama ini sosialisasi yang dilakukan gugus tugas mengundang tokoh masyarakat dan menghadiri ponpes dan silaturahmi ke tokoh-tokoh agama.
"Terima kasih atas masukan dan nasihat ini demi kamaslahatan bersama. Kami mohon doa restu agar kita semua diberi kekuatan dan kemudahan dalam mengatasi masalah Covid-19 di Jatim yang juga mendera 218 negara di seluruh dunia ini," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-27470-khofifah-dukung-maklumat-ponpes-tebuireng-soal-penanganan-covid19