jatimnow.com - Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Bedah Sentral dan Rawat Inap Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jombang berlangsung Sabtu (4/7/2020).
Itu dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama dengan Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Abdul Halim Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, serta Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar.
Pembangunan ini merupakan pembangunan tahap kedua dimana sebelumnya telah ada beberapa ruangan seperti poli khusus serta IGD.
Badan hukum RSNU ini sendiri berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Kepemilikan saham PT RSNU 65 persen dimiliki NU secara organisasi dan 35 persen dimiliki publik.
Gubernur Khofifah berharap keberadaan RSNU di Jombang ini mampu menjadi penguatan layanan kesehatan untuk bisa memberikan fokus layanan terutama di daerah Mataraman.
"Sementara ini rumah sakit rujukan utama masih berfokus di RSU dr Soetomo Surabaya dan RS Saiful Anwar Malang. Apalagi, beban rumah sakit semakin hari semakin bertambah bila tidak ada sentra-sentra baru pelayanan kesehatan rujukan baik infra struktur maupun sumber daya manusianya," katanya.
Sentra-sentra ini menurutnya sangat strategis karena diikuti klinik-klinik Pratama yang diharapkan bisa disiapkan di berbagai titik sesuai dengan kapitasi BPJS terutama di Jombang.
"Dengan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka akan semakin meningkatkan kecepatan layanan. Makin cepat dilayani, Insya Allah tingkat kesembuhan juga semakin meningkat," terangnya.
Baca juga:
Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya
Khofifah menyebut, saat ini peningkatan SDM di bidang tenaga kesehatan terutama teknologi kesehatan, perkembangannya luar biasa cepat. Salah satu teknologi kesehatan yang sedang dikembangkan untuk percepatan layanan adalah antara lain telemedicine.
"Terkait telemedicine ini Kementerian Kesehatan menunjuk uji cobanya di RSU dr Soetomo. Sehingga penting untuk membangun koneksitas dan partnership antara RSNU dengan RSU dr Soetomo," katanya.
Ke depan, Khofifah berharap akan ada dokter-dokter spesialis tertentu yang menjadi andalan RSNU, sehingga bisa dilakukan update teknologi melalui partnership antara RSNU dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri.
"Selain itu perlu untuk memperbanyak kerjasama operasional (KSO). Dimana hari ini pengadaan alat kesehatan itu mahal sekali kalau harus disiapkan oleh rumah sakit. Tapi KSO ini akan membantu bagaimana penyiapan alkes bisa lebih cepat. Apalagi ada regulasinya, bagaimana prosentase pemilik alkes dengan rumah sakit dan seterusnya," jelasnya.
Baca juga:
Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim
Kerjasama operasional ini, lanjutnya, sangat dimungkinkan dilakukan percepatan bila ruangannya juga semakin representatif. Seperti perlunya Klinik Hemodialisis. Di RSNU sendiri, klinik hemodialisis ini tinggal menunggu tambahan ruangan.
"Jadi kalau sudah ada pengembangan layanan-layanan tambahan, masing-masing daerah akan ketahuan klinik hemodialisis di Jombang butuhnya berapa mesin, di Mojokerto berapa. Kemudian nanti dihitung misalnya Mojokerto berapa menit dari Jombang. Jadi sama-sama memberikan kecepatan layanan akan makin baik. Dengan meningkatnya tingkat kesehatan ini tentunya akan meningkatkan IPM Jatim," katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto mengatakan pembangunan RSNU ini merupakan sebuah cita-cita yang sangat luhur karena tidak ada jalan lain untuk dekat di hati masyarakat dan rakyat kecil melalui pelayanan di bidang kesehatan.
"Karena itu pendirian Rumah Sakit NU ini sungguh sebuah hal yang sangat mulia dan saya yakin akan betul-betul menjadi jalan yang mulus dan tulus di depan Allah SWT," katanya.
URL : https://jatimnow.com/baca-27770-pembangunan-rumah-sakit-nu-jombang-masuki-tahap-dua