Pixel Codejatimnow.com

Kisah Sukses Para Pedagang yang Berjualan di PIOS

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Para pedagang yang sukses berjualan di PIOS
Para pedagang yang sukses berjualan di PIOS

jatimnow.com - Sejak dioperasikan Tahun 2010, keberadaan Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) menjadi salah satu nadi perekonomian masyarakat.

Tak hanya bagi masyarakat Surabaya saja, namun PIOS juga telah menjadi nadi perekonomian bagi warga di daerah sekitar Surabaya seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bangkalan bahkan daerah Jawa Timur lainnya.

Sebagai contoh pedagang asal luar Surabaya yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan di PIOS adalah Kusdianto.

Pedagang asal Lamongan ini mengaku setiap hari pergi pulang ke PIOS untuk memasarkan berbagai macam sayuran hasil panen para petani di Lamongan.

"Mulai dari kangkung, bayam, sawi, labu dan sebagainya. Kalau kondisinya jelas masih segar sebab para petani selalu setor pagi, siangnya langsung saya bawa ke PIOS," katanya, Sabtu (7/11/2020).

Senada, pedagang sayur di PIOS yang bernama Mujib mengakui jika dirinya juga diuntungkan dengan kehadiran pasar induk yang ada di kawasan Surabaya barat itu. Pedagang asal Krian Sidoarjo itu mengaku jika omsetnya bahkan menembus Rp 3 juta dalam sehari.

"Saya mendapatkan beragam komoditi dari pengepul di Krian. Komoditinya kebanyakan berasal dari wilayah Pacet Mojokerto dan sekitarnya," terang Mujib.

Sementara bagi Kartini yang merupakan pedagang asli Kecamatan Sambikerep, Surabaya mengatakan jika lapaknya selama ini menjadi tempat pemasaran bagi para petani sayur yang berasal dari Kota Pahlawan hingga Gresik.

"Banyak petani asal Desa Made, Sambikerep yang menitipkan hasil panennya ke lapak saya. Selain petani Desa Made, juga ada petani Menganti, Gresik," bebernya.

Di sektor buah, ada pedagang senior asal Jember, H Imam Arifin. Pria yang biasa dipanggil Arufin itu sebelumnya berdagang di salah satu pasar induk di Ibu Kota Jakarta.

Namun karena dirasa lebih menguntungkan berdagang di PIOS, akhirnya pria 55 tahun itu pun pindah ke pasar induk yang terletak di Kecamatan Benowo Surabaya ini.

Baca juga:
Pedagang Resah, Harga Cabai Rawit di Lamongan Kian Pedas

"Di Jakarta hasilnya mepet karena ongkos transportasinya mahal, saya sering rugi. Dan sejak di PIOS saya malah bisa menabung," akunya.

Sedang Wahyudi yang juga pedagang buah mengungkapkan jika selama ini mayoritas petani pepaya di Lumajang banyak menggantungkan penjualannya ke PIOS.

"Pepaya di PIOS, terutama jenis pepaya Thailand, banyak yang dipasok dari petani Lumajang " ucapnya.

 

Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com

 

Baca juga:
Pasar Induk Surabaya Sidotopo Jadi Pusat Pengendalian Inflasi