Pixel Code jatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Ingin Perubahan di Surabaya, Warga Tambak Dukuh Pilih Machfud Arifin

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Calon Wali Kota Machfud Arifin saat menyapa warga Tambak Dukuh, Kapasari, Genteng, Surabaya
Calon Wali Kota Machfud Arifin saat menyapa warga Tambak Dukuh, Kapasari, Genteng, Surabaya

jatimnow.com - Warga Tambak Dukuh, Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng, Surabaya kompak mendukung Calon Wali Kota Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 9 Desember 2020 nanti.

Dukungan itu mereka berikan kepada Machfud Arifin, karena mereka ingin ada perubahan besar di Surabaya. Utamanya untuk menghidupkan kembali tempat wisata Taman Hiburan Rakyat (THR) dan pusat perbelanjaan informatika dan teknologi, Hitech Mall, di Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya.

Seperti curhatan Yayuk (45) warga RT 3 RW 9, Kelurahan Kapasari, Kacamatan Genteng saat Machfud Arifin menyapa warga Tambak Dukuh, Minggu (9/8/2020).

Menurut Yayuk, banyak warga sekitar yang menggantungkan hidup di Hitech Mall sebagai tempat bekerja untuk mencari rezeki dalam menghidupi keluarganya.

"Saya kan pegawai toko di Hitech Mall pak, di situ tempat eker-eker (tempat bekerja) saya untuk mencari makan. Mumpung ada Pak Machfud Arifin saya doakan jadi wali kota Surabaya supaya Hitech Mall itu tidak ditutup. Saya minta tolong ya Pak Machfud," tutur Yayuk.

Dia mengaku pada waktu lalu saat berdemo usai mendapatkan kabar Hitech Mall itu akan ditutup, saat dimediasi, pihak Pemkot Surabaya menjanjikan lokasi tersebut tidak ditutup.

Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Ny Lita, istrinya saat menyapa warga Tambak Dukuh, Kapasari, Genteng, SurabayaCalon Wali Kota Machfud Arifin dan Ny Lita, istrinya saat menyapa warga Tambak Dukuh, Kapasari, Genteng, Surabaya

"Namun nyatanya banyak toko di Hitech Mall banyak yang tutup dan imbasnya banyak pegawai yang harus dirumahkan. Ya saya tidak akan memilih yang janji pus meong itu," ujar Yayuk.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Sementara Susanti (39) yang juga jumantik mengaku jika wilayah tempat tinggalnya itu terkenal kumuh sehingga juga memerlukan penataan sanitasi pembuangan air agar tidak ada bau maupun banjir jika hujan deras.

"Ya di sini masih perlu toilet yang layak, di sini ada MCK hasil urunan warga. Jika septik tank penuh banyak yang blukutuk-blukutuk. Apalagi kalau kita lagi memantau jentik biasanya harus nyiram dulu," ungkap Susanti.

Tak hanya itu, Ketua RW 8 Ngaglik, Ita Musayana juga mengeluhkan anggaran untuk posyandu terlalu minim dan tidak berimbang meski banyak kegiatan yang harus diurusnya.

"Sampai sekarang anggaran posyandu pun belum turun padahal nominalnya pun kecil. Ya semoga dengan kita dukung Pak Machfud Arifin semuanya terpenuhi dan ada perubahan," tegas perempuan yang juga sebagai ketua posyandu, kepala sekolah TK Paud, penggerak ibu-ibu di kampung tersebut.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Curhatan warga langsung mendapat jawaban dari Machfud Arifin. Menurutnya, curhatan tersebut akan bisa diselesaikan dengan anggaran pembangunan Kota Surabaya yang cukup tinggi yaitu mencapai Rp 10,3 triliun.

Machfud Arifin juga menyatakan terima kasihnya atas sambutan yang telah diberikan warga kepadanya. Terkait kurangnya perhatian pemerintah di wilayah ujung, Mantan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk Jokowi-KH Ma'ruf Amin itu menegaskan akan memperbaiki hal tersebut.

"Komitmen saya adalah melanjutkan pembangunan dan memberikan perubahan yang diharapkan oleh masyarakat. Saya hadir untuk menjadi bagian dari solusi masyarakat. InsyaAllah ke depannya dengan bersama-sama warga Surabaya, khususnya warga Kecamatan Genteng ini perubahan yang diharapkan akan kita capai bersama," jelas Machfud Arifin.