Pixel Code jatimnow.com

Begini Cerita Paniknya Penumpang Kapal Terbakar di Selat Bali

Editor : Arif Ardianto  
Petugas memadamkan KMP Labitra Adinda yang mengalami kebakaran
Petugas memadamkan KMP Labitra Adinda yang mengalami kebakaran

jatimnow.com - Sebelum KMP Labitra Adinda mengalami kebakaran beberapa penumpang kapal mengaku mendengar satu kali bunyi ledakan, api menjalar dan membuat para penumpang panik.

Ahmad, salah seorang penumpang KMP Labitra menjelaskan, setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari pelabuhan Gilimanuk, Bali, tiba-tiba muncul suara ledakan dari sisi kanan belakang kapal.

"Awalnya saya tidur di dalam mobil, bangunnya akibat ledakan itu," katanya kepada jatimnow.com, Kamis (17/5/2018).

Setelah itu, Ahmad berusah menjauhkan mobilnya dari api dan meninggalkan mobilnya untuk mencari pertolongan. Bahkan menurutnya, saat itu semua penumpang terlihat kebingungan.

"Saat itu posisi kami dekat dengan Pelabuhan Ketapang dan disusul oleh salah satu kapal kosong," paparnya.

Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman yang turun langsung memantau proses evakuasi di dampingi General Manager ASDP Ketapang Elvi Yoza dan Dandim 0825, Ruly Nuryanto.

Baca juga:
Kapal Pengangkut Sapi Terbakar di Pesisir Bangkalan

"Kapal Labitra Adinda ini berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju pelabuhan Ketapang. Mengangkut 18 penumpang dan 12 kru. Seluruhnya berhasil diselamatkan tim gabungan dari Basarnas, Polairud Banyuwangi dan TNI," terang AKBP Donny.

Sedangkan untuk penyebab terjadinya kebakaran tersebut diduga diakibatkan oleh korsleting listrik di kapal.

"Sementara kemungkinan akibat korsleting listrik, untuk pastinya akan kita selidiki lebih lanjut," katanya.

Baca juga:
Desak Tambang Tutup, PTFI Gelar Rembuk Akur, Terbakar di Galangan

Dari pantauan di lapangan proses pemadaman api berlangsung selama 3 jam. Pada pukul 17.00 WIB api berhasil dipadamkan dengan mengerahkan 1 unit Mobil Pemadam Kebakaran dan Tugboat Pertamina.

Hingga saat ini 13 kendaraan truk, truk fuso masih tertahan di dalam kapal.

Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto