jatimnow.com - Anggota DPRD Kota Surabaya, Mahfudz mendesak polisi untuk memanggil semua yang terlibat dalam pagelaran seni yang sempat digelar di Alun-alun Surabaya, Kompleks Balai Pemuda.
"Wajib diperiksa semua," kata politisi PKB itu kepada jatimnow.com, Senin (24/8/2020).
Apa yang disampaikan Mahfudz sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 yang berisi tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Apalagi bila dari fakta yang ada, pagelaran seni yang sempat digelar pemkot di Alun-alun Surabaya itu sudah menimbulkan kerumunan massa, sehingga akhirnya dievaluasi dan ditutup sementara.
"Semua yang terkait harus diperiksa," tegas dia.
Ia menilai bahwa Pemkot Surabaya hanya bermimpi memiliki alun-alun. Menurut dia, yang dibangun di Balai Pemuda itu hanyalah lapangan parkir yang yang memiliki 2 kolam.
"Pemkot mimpi. Mana ada alun-alun. Yang ada di depan kantor dewan itu cuma tempat parkir yang ada 2 kolamnya," tandasnya.
Seperti diberitakan, Wali Kota Tri Rismaharini menginginkan bahwa Alun-alun Surabaya tersebut difungsikan sebagai wadah kegiatan para penggiat seni dan budaya di Kota Pahlawan.
Baca juga:
Pemkot Surabaya Terbitkan Surat Perintah Mencoblos di Pilkada Serentak 2024
Unggahan @xxxxsuroboyo di Instagram
"Kalau sekarang anak-anak bisa dia pentas di situ, ludruk juga bisa pentas di situ, itu kan sangat bagus. Misalkan ada tamu dia ingin lihat ludruk, ingin lihat wayang orang atau srimulat itu bisa terjadwalkan dengan adanya plaza itu. Terus anak-anak juga bisa berkumpul di situ," kata dia dalam siaran pers yang diterima redaksi, 17 Agustus 2020.
Pemkot Surabaya, lanjut Risma, akan menggandeng para seniman untuk menampilkan pertunjukkan di kompleks Alun-alun Surabaya itu.
Baca juga:
Pemkot Surabaya Raih Predikat Badan Publik Informatif KI Jatim Award 2024
Masyarakat yang berkunjung ke Surabaya, dapat menikmati berbagai kesenian rakyat itu secara gratis, seperti ludruk, wayang orang, srimulat hingga tari reog.
"Nanti pemkot yang bayar, senimannya tinggal bermain dan kemudian yang nonton sudah gratis di sini," tuturnya.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono tidak merespon saat dikonfirmasi pada pukul 07.02 Wib. Namun dari WhatsApp ketua PDI Perjuangan itu sempat terlihat status online. Padahal, pria yang mantan wartawan itu biasanya mudah dihubungi.
Padahal Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
URL : https://jatimnow.com/baca-29161-bagaimana-sikap-ketua-dprd-surabaya-soal-kerumunan-di-alunalun