Pixel Codejatimnow.com

Eri Jadi Balon Wali Kota, Janjinya (Saat itu) kepada Persebaya

Editor : Redaksi  Reporter : Budi Sugiharto
Capture channel YouTube TribunJatim Official yang diunggah pada 16 Mei 2019
Capture channel YouTube TribunJatim Official yang diunggah pada 16 Mei 2019

jatimnow.com - PDIP memutuskan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi sebagai bakal calon (balon) wali kota Surabaya.

Namun siapa sangka, ia pernah janji akan 'menyulap' Mess Persebaya yang nantinya menandingi hotel berbintang. Terbukti?

Janji anak buah Wali Kota Tri Rismaharini disampaikan saat mendatangi Mess Persebaya di Karanggayam, Surabaya pada Kamis (16/5/2019). Selain itu, pernyataan pejabat publik itu juga ditayangkan di channel YouTube TribunJatim Official yang diunggah pada 16 Mei 2019.

Pantauan jatimnow.com pada Sabtu (15/8/2020) pagi, video berjudul 'Ini Alasan Pemkot Surabaya Ambil Alih Mess Karanggayam Dari Persebaya' telah disaksikan 1.209 kali.

Pada video berdurasi 2 Menit 51 Detik itu, Eri Cahyadi berjanji akan memperbaiki Mess Persebaya. Bahkan kamar-kamarnya akan dipasang wallpaper.

"Itu kamar diapiki (diperbaiki), di wallpaper, dikei (dikasih) AC, gak kalah dengan Shangri-La ya kan mas," kata Eri pada menit ke 2.13.

Eri yang saat ini wajahnya mejeng bersama Tri Rismaharini itu juga menjamin Persebaya bisa menggunakan mess di Karanggayam. Ia menyatakan telah terjadi miskomunikasi dengan Pemkot Surabaya.

"Persebaya bisa gunakan mess ini. Itu misskomunikasi, tidak ada pengosongan. Saya pastikan itu tidak ada. Itu kemarin hanya salah komunikasi yang dilakukan teman-teman sehingga kok koyok ngene," jelas Eri memberikan janji.

"Insya Allah ini sudah selesai. Sudah tidak ada lagi masalah. Karena Persebaya adalah Surabaya, Surabaya adalah Persebaya," imbuhnya.

Inilah pernyataan lengkap Eri Cahyadi yang ditayangkan di YouTube:

"Persebaya identik dengan Surabaya. Tetapi ada aturan hukum yang harus dilewati dan sudah diselesaikan oleh teman-teman Persebaya. Mengembangkan dan membangkitkan sepak bola Kota Surabaya. Apakah itu yang di dalam internal Persebaya atau pun bukan di dalam Persebaya.

Baca juga:
Persebaya Siap Tempur Melawan Persib Walau Tanpa 3 Pemain Andalan

Tujuan kami adalah menjadikan sepak bola di Surabaya lebih hidup. Yang kedua itu pasca. Surabaya identik dengan Persebaya. Persebaya identik dengan Surabaya. Tetapi ada aturan hukum yang harus dilewati dan sudah diselesaikan oleh teman-teman Persebaya.

Ketika dilakukan pemeriksaan atau ikatan itu, Persebaya tidak disalahkan Pemkot Surabaya juga tidak disalahkan. Tadi kita sudah sampaikan, Insya Allah kita adakan di dalam Persebaya tetap jalan, tapi internalnya apa istilahnya kompetisi yang umur 15 juga tetap jalan.

Karena kita harus tahu selama ini kompetisi umur 15, umur 17, umur 19 akan kita lakukan dengan menggunakan APBD pemerintah kota. Setelah itu nanti yang jago-jago di sini akan menjadi bagian dari akademi Persebaya. Dan itu sudah dibuktikan dengan Persebaya.

Persebaya dengan lapang dadanya, meskipun Supriadi itu bukan pemain internalnya Persebaya. Kalau dia enak ya mesti dipakai. Itu akan kita mencetak Supriad-Supriadi yang lainnya.

Kita akan melihat apakah itu dari internal Persebaya, apakah dari luar internal Persebaya yang pasti Persebaya adalah bagian dari Kota Surabaya. Sing enak sopo, yang jagoan siapa akan dikembangkan di Persebaya.

Baca juga:
2 Pemain Timnas Bakal Perkuat Persebaya Melawan Bhayangkara FC Esok

Wong aku tadi naik kaget lho, iki opo iki. Mangkanya saya sampaikan kalau ada internal Persebaya yang jalan, atau Askot yang jalan akan diperbaiki sehingga kita akan jadi nyaman.

Sehingga ada Askot 16, 17 dan teman-teman ini bisa masuk ke Persebaya 16, akademi bisa dipakai kan. Persebaya bisa gunakan mess ini. Itu misskomunikasi, tidak ada pengosongan. Saya pastikan itu tidak ada. Itu kemarin hanya salah komunikasi yang dilakukan teman-teman sehingga kok koyok ngene.

Insya Allah ini sudah selesai. Sudah tidak ada lagi masalah. Karena Persebaya adalah Surabaya, Surabaya adalah Persebaya."