Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Komitmen Tim Suramadu Mengawal dan Menangkan Machfud Arifin-Mujiaman

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Tim Suramadu siap mengawal dan memenangkan Machfud Arifin-Mujiaman di Pilwali Surabaya 2020
Tim Suramadu siap mengawal dan memenangkan Machfud Arifin-Mujiaman di Pilwali Surabaya 2020

jatimnow.com - Para pendukung yang tergabung dalam Tim Suramadu (Surabaya-Madura) mengawal pendaftaran Mahfud Arifin-Mujiaman Sukirno sebagai calon wali kota-wakil wali kota ke KPU Surabaya, Minggu (6/9/2020).

Dengan mengenakan pakaian putih, Tim Suramadu yang diketuai Haji Rohim, salah satu tokoh masyarakat di kawasan Tambak Dalam Baru, Surabaya ini ingin mengawal agar perhelatan Pilwali Surabaya 9 Desember 2020 berjalan sehat di tengah Pandemi Covid-19 dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Tim Suramadu yakin bahwa Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung 8 partai yaitu NasDem, PKS, Gerindra, Demokrat, PKB, GOLKAR, PPP dan PAN itu bisa diyakini bisa membawa Surabaya menjadi lebih baik lagi.

"Selain itu visi dan misi yang dimiliki pasangan Machfud-Mujiaman ini juga lebih baik yaitu berbaur dengan masyarakat mulai dari kalangan atas, menengah dan bawah," ujar Haji Rohim.

Menurut Haji Rohim, jika terpilih, Machfud Arifin-Mujiaman akan memperhatikan kondisi transportasi massal yang ada di Surabaya. Machfud-Mujiaman juga berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Di sektor penyediaan lapangan kerja, Machfud-Mujiaman juga akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan mencetak kader siap kerja, terintegrasi dengan perusahaan.

"Sehingga tenaga kerja akan langsung terserap dan bisa mengurangi pengangguran di Kota Surabaya," tambah dia.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Tim Suramadu juga akan mengawal proses pemilihan secara langsung mulai dari pencoblosan dan pengawalan surat suara hingga penghitungan di KPU untuk menghindari kemungkinan adanya kecurangan-kecurangan dalam proses demokrasi.