jatimnow.com - Bagi warga di Kelurahan Perak Utara, sosok Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Mujiaman Sukirno sudah tidak asing lagi. Atas kepedulian Mujiaman, warga di sana akhirnya bisa merasakan air PDAM setelah 40 tahun tak tersentuh.
Pada April 2019 saat Mujiaman masih menjabat sebagai Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, seluruh warga di empat RT di Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, akhirnya teraliri air bersih.
"Sudah puluhan tahun kami mengajukan sambungan air PDAM tapi tidak pernah terealisasi. Alhamdulillah saat Pak Mujiaman jadi Direktur Utama PDAM, beliau memberikan solusi dengan dipasang master meter. Sehingga warga sekarang sudah mendapatkan air bersih dari PDAM," ujar Ketua Induk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tirta Kalimas Baru, Narwiyah, Rabu (16/9/2020).
Sementara Yuyun, perwakilan warga RT 12 RW 9 menambahkan, sekitar 40 tahun warga di kampungnya hanya mengandalkan air dari sumur. Dengan hadirnya master meter dari PDAM, warga sudah tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk membeli air minum.
Cawawali Surabaya, Mujiaman melihat sumur yang biasa digunakan mengambil air bersih sebelum masuknya air PDAM
"Kalau untuk kebutuhan air minum, warga membeli air rata-rata setiap hari Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Adanya master mater, sekarang kami hanya membayar Rp 50 ribu per bulan," ungkap Yuyun.
Mujiaman saat ini sudah mundur dari jabatannya. Sebab alumnus Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu sudah dipinang Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.
Saat tahu Mujiaman menjadi pasangan mantan Kapolda Jatim tersebut, warga Kalimas Baru 2 siap mensukseskan dan memenangkan pada Pilwali Surabaya, 9 Desember 2020 mendatang.
"Kami warga Perak Utara siap memenangkan Pak Machfud Arifin-Pak Mujiaman di Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020," jelas Praytino, Ketua RT 13 RW 9 Kelurahan Perak Utara.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Dalam acara sapa warga hari ini, Mujiaman juga membagi-bagikan masker dan mengedukasi warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti memakai masker, cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Usai acara sapa warga, Mujiaman menceritakan bagaimana warga di Surabaya yang sudah puluhan tahun tinggal ternyata tidak teraliri air PDAM.
"Air adalah kebutuhan dasar dan menjadi hak rakyat," jelas Mujiaman.
Menurut Mujiaman, setelah menganalisa persoalan yang dialami warga, yaitu bagaimana caranya ribuan warga mendapatkan air PDAM tanpa melanggar aturan. Sebab dalam peraturan daerah Kota Surabaya, melarang PDAM memasang pipa di area Perak Utara.
"Saya berfikir keras bagaimana masyarakat dapat menikmati air sebagai kebutuhan dasar, tapi tidak melanggar aturan. Akhirnya kita pasang master meter ini sebagai solusi bagi warga untuk mendapatkan air," papar Mujiaman.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Mujiaman yang pernah bekerja puluhan tahun di perusahaan asing asal Jepang dan Amerika Serikat ini memasang master meter dengan cara swadaya masyarakat. PDAM juga memberikan fasilitas dengan mengumpulkan para pengusaha dan USAID untuk melakukan pembinaan.
"Warga khususnya kaum hawa KSM ini diberi pelatihan bagaimana caranya menghitung dan memberi harga. Mereka biasanya habis sampai ratusan ribu per bulan, sekarang per bulan hanya mengeluarkan biaya Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu," terang Mujiaman.
Mujiaman ingin memajukan kota dan memakmurkan warganya ketika nanti bersama Machfud Arifin dipercaya masyarakat memimpin Kota Surabaya.
"Masyarakat itu butuh tidur nyenyak, makan dan minum tercukupi, bisa berekreasi. Machfud Arifin-Mujiaman terus mencari terobosan dan memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, tapi tidak melanggar aturan yang ada. Semoga ke depan Surabaya maju kotane, makmur wargane," harap Mujiaman.
URL : https://jatimnow.com/baca-29796-perjuangan-mujiaman-alirkan-air-pdam-ke-perak-utara-surabaya