Pixel Codejatimnow.com

Sederet Langkah Banyuwangi Antisipasi Potensi Tsunami 20 Meter

Editor : Narendra Bakrie  
Sederet langkah Banyuwangi untuk mengantisipasi potensi tsunami 20 meter
Sederet langkah Banyuwangi untuk mengantisipasi potensi tsunami 20 meter

jatimnow.com - Berdasar riset ITB tentang pontensi tsunami setinggi 20 meter, Pemkab Banyuwangi mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Pemasangan alat early warning system (EWS) hingga penyiapan Desa Tangguh Bencana mulai dilakukan.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Eka Muharram mengatakan, hasil penelitian ITB yang menyebutkan potensi terjadinya tsunami di pantai selatan Jawa menjadi perhatian.

"Sejumlah tempat di Banyuwangi pernah mengalami tsunami hingga memakan korban. Maka adanya hasil riset perlu menjadi perhatian kita, sebagai bekal untuk kewaspadaan dan melakukan upaya antisipasi," ujar Eka, Rabu (30/9/2020).

Salah satu antisipasi yang dilakukan Banyuwangi yaitu mengaktifkan kembali Desa Tangguh Bencana yang sudah ada sejak Tahun 2013. Lokasinya pun di wilayah yang dinilai rawan terjadi bencana tsunami.

Khusus untuk desa rawan bencana tsunami ada empat, yaitu Desa Sarongan, Desa Sumberagung, Desa Pesanggaran Desa Grajagan. Di empat desa tersebut sudah terbentuk Desa Tangguh Bencana.

"Desa Tangguh Bencana ini mempunyai kemampuan mandiri dalam menghadapi bencana hinnga memulihkan diri usai menghadapi bencana. Jadi warga di desa itu sudah tahu apa yang mesti dilakukan dalam menghadapi bencana khususya tsunami," tambahnya.

Menghadapi informasi tentang potensi tsunami megathrust, warga di empat desa tersebut justru yang aktif melakukan komunikasi kepada pihak BPBD.

Baca juga:
Arus Mudik Diprediksi Mulai Besok, Polda Jatim Siap Antisipasi Kemacetan

"Jadi karena mereka sudah menyadari resiko tempat tinggal, ketika ada kabar potensi tsunami, warga banyak yang berkoordinasi kepada BPBD," ungkapnya.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga memastikan berfungsinya tiga alat early warning system (EWS) yang sudah terpasang di pantai Banyuwangi. Sebelumnya ada 9 EWS yang berfungsi. Namun 7 dalam kondisi rusak karena terjangan ombak tinggi.

"Dari 9 yang eksisting, tinggal dua yang berfungsi yakni di Muncar dan Pancer. Lalu ada satu alat baru EWS yang sudah dipasang di Pantai Grajakan. Sehingga total tiga yang berfungsi," bebernya.

Rencananya bulan depan akan dipasang lagi satu EWS di Pantai Rajegwesi.

Baca juga:
Cara Disdikbud Kota Mojokerto Antisipasi Banjir di Lingkungan Sekolah

Sebelumnya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengikuti rakor yang dipimpin Gubernur Jatim Khofifah Indah Parawansa tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Tsunami di Jatim. Rakor tersebut membahas berbagai kesiapan daerah yang dinilai berpotensi terjadi tsunami.

 

Reporter: Rony Subhan