jatimnow.com - Komunitas Kritis Indonesia (KKI) Cabang Kota Probolinggo terus melakukan kegiatan penyadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah minyak goreng atau jelantah, yang tidak baik jika dikonsumsi ulang.
"Kami lakukan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, terutama bagi kesehatan masyarakat untuk tidak menjual belikan minyak jelantah secara sembarangan," ungkap Ketua KKI Kota Probolinggo, Utami, Senin (19/10/2020).
Perempuan asal Perumahan Firdaus Kelurahan/Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo ini menyebut bahwa minyak jelantah masih banyak dijual bebas oleh warga kepada para pengepul yang tidak bertanggungjawab. Menurutnya bila hal itu terus dilakukan, maka akan mengkhawatirkan.
"Secara medis ini sangat berbahaya dan bisa menjadi faktor munculnya gejala penyakit kanker," sebut Utami.
Ketua KKI Kota Probolinggo, Utami
Utami mengaku bila komunitasnya terus bergerak memberikan penyadaran kepada masyarakat agar minyak tersebut bisa dikumpulkan.
"Bagi warga yang memiliki minyak jelantah kami ambil dengan harga Rp 2.500 satu liternya," ujarnya.
Bagi Utami, upaya itu dilakukan untuk memutus oknum-oknum pengelola jelantah menjadi minyak curah yang masih marak diperjualbelikan di pasaran.
"Minyak yang sudah terkumpul nanti kita kirimkan kepada pengurus Pusat Yayasan Komunitas Kritis Indonesia yang asa di Bogor. Sebab komunikasi kami sudah bekerjasama dengan salah satu perusahaan pengelolan minyak jelantah menjadi bio diesel untuk bahan bakar kendaraan. Sehingga minyak jelantah tidak lagi bisa dikonsumsi," paparnya.
Dalam satu bulan ini dirinya sudah bisa mengumpulkan sebanyak 18 liter jelantah dari masyarakat.
"Minyak jelantah banyak dijumpai di home industri, pedagang gorengan dan juga beberapa tempat lainnya termasuk rumah tangga," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-30673-cara-kki-kota-probolinggo-sukseskan-gerakan-indonesia-bebas-jelantah