Pixel Codejatimnow.com

Pilkada Gresik 2020

Qosim-Alif Bakal Siapkan Lapak Online untuk Pasarkan Produk Warga

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Calon Bupati Gresik, Qosim mengunjungi salah satu pelaku UMKM
Calon Bupati Gresik, Qosim mengunjungi salah satu pelaku UMKM

jatimnow.com - Terobosan dalam pengembangan menjadi harapan besar para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Gresik. Utamanya dalam bidang pemasaran, karena selama ini masih banyak pelaku UMKM yang mengaku kesulitan memasarkan produk-produknya.

Salah satu curhatan diutarakan Mujianto, pengusaha kerupuk kanji asal Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng. Dia berharap kepada Pasangan Calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Gresik Nomor Urut 1, Qosim-Alif memperjuangkan aspirasinya bila nanti memimpin Gresik.

"Saya sangat senang sekali karena di dalam programnya Pak Qosim sama Dokter Alif. Salah satunya berbicara tentang pengembangan UMKM, yang di dalamnya termasuk masalah pemasaran," ujar Mujianto saat mengikuti acara sambung rasa bersama Qosim-Alif di Dusun Nyanyat, Desa Bulurejo, Rabu (21/10/2020).

Diakui Mujianto, selama ini pemasaran usaha yang dijalankan dengan dibantu 15 karyawan tersebut masih antar kota dalam provinsi. Harapannya ke depan bisa semakin luas lagi. Tidak hanya di Lamongan, Mojokerto, Surabaya dan Gresik, tapi bisa tembus antar pulau.

"Kalau di Gresik sendiri biasanya dipasarkan hanya keliling kampung, antar pasar dan desa," jelas pria yang sudah merintis bisnisnya selama 9 tahun tersebut.

Walaupun bisnisnya sudah dijalankan cukup lama, tapi dirinya mengaku belum mempunyai akses pemasaran ke toko modern.

"Meski ini masih home industri, tapi berharap nantinya meningkat dan produk kami bisa masuk ke minimarket yang dilengkapi dengan brand lokal. Karena saat ini masih belum ada brandnya, hanya dibungkus plastik saja," paparnya.

Baca juga:
UMKM Bersertifikat Halal di Surabaya Baru 40 Persen

Selain itu, paslon Qosim-Alif juga diharapkan dapat memfasilitasi dalam kemudahan proses izin kesehatan di badan pengawas obat dan makanan (BPOM). Dengan begitu nantinya akan bisa menembus pasar luar pulau.

Kendala lainnya adalah penjemuran. Sebab menurutnya, ketika datang musim hujan bahan kerupuk yang sudah dicetak dan dimasak tersebut harus dijemur terlebih dulu.

"Sehari bisa 6 kuintal, yang setiap satu kuintal harganya Rp 1 juta," tambahnya.

Baca juga:
DPRD Jatim Sahkan Perda Koperasi dan UMKM, Bukti Penguatan Pilar Ekonomi

Sementara Cabup Qosim menuturkan, dalam menyikapi aspirasi pelaku UMKM tersebut sudah disiapkan program khusus oleh Qosim-Alif (QA) jika nanti memimpin Gresik. Program itu berupa 'Kartu UMKM Bangkit' sebagai solusi untuk membantu peningkatan usaha masyarakat.

Nantinya dengan kartu ini para pelaku UMKM diakomodir mulai dari kemudahan mendapatkan permodalan, pemasaran termasuk di toko modern hingga perizinannya. Selain itu, Qosim-Alif juga menyiapkan marketplace atau pemasaran via online khusus produk asli warga Gresik.

"Di kartu itu nanti ada data pelaku UMKM yang akan dikembangkan oleh pemerintah. Doakan Pak Qosim ya," tambah Qosim.