Pixel Code jatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Risma Diminta Tak Salahgunakan Jabatan Bila Jadi Kumpulkan Pengusaha

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Jajeli Rois
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma)

jatimnow.com - Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) tertera sebagai pihak yang turut mengundang Calon Wali Kota Eri Cahyadi dalam acara makan siang bersama pengusaha seperti pada undangan yang beredar.

Dalam undangan yang beredar itu tertera tulisan salam hormat Ivan Setiawan di bagian kiri bawah. Sedangkan di bagian kanan bawah tertera tulisan turut mengundang, Hasto Kristiyanto, Tri Rismaharini dan Sri Untari (saat ini Sekretaris DPD PDIP Jatim).

Undangan makan siang dan silaturahmi pasangan calon wali kota Surabaya periode 2021-2026 itu tertulis akan diadakan Sabtu, 7 November 2020 di Pelangi Room-Shangri La Hotel, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, pukul 12.00 Wib.

Setelah sambutan dari panitia, dilanjutkan dengan sambutan dari Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Kemudian paparan visi dan misi dari Eri Cahyadi, diakhiri dengan ramah tamah.

Dalam undangan terdapat KOP mirip logo Pemkot Surabaya, yaitu Tugu Pahlawan, Ikan Suro (hiu) dan Boyo (buaya). Di bawah logo tertulis Forum Pengusaha Peduli Surabaya.

Baca juga:  Beredar Undangan Makan Siang Hasto, Risma hingga Eri bersama Pengusaha

Praktisi Hukum Abdul Malik mengingatkan Risma jangan sampai menyalahgunakan wewenangnya sebagai wali kota Surabaya untuk kepentingan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.

"Jika undangan tersebut benar terjadi, saya melihat ada indikasi Risma menyalahgunakan wewenangnya sebagai wali kota Surabaya untuk mengumpulkan para pengusaha di Surabaya dan diajak makan siang bersama Calon Wali Kota Eri Cahyadi serta Sekjen DPP PDIP Pak Hasto," ujar Abdul Malik, Senin (27/10/2020).

Undangan makan siang dan silaturahmi yang beredarUndangan makan siang dan silaturahmi yang beredar

"Saya mengendus, pengusaha yang diundang itu bukan pengusaha kaleng-kaleng. Mereka adalah pengusaha-pengusaha besar di Surabaya dan Jawa Timur," tambahnya.

Malik menyebut bila undangan tersebut benar dilaksanakan dan ada kegiatan mengumpulkan sumbangan atau donasi diperuntukan bagi kontestasi Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2020, maka hal itu sudah masuk ke ranah pelanggaran pemilu.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Dan ini melanggar aturan hukum bila ada sumbangan yang diberikan. Oleh karena itu kami meminta kepada Bawaslu untuk hadir mengawasi acara tersebut. Bawaslu juga harus memanggil para pengundang, Risma, Hasto dan Sri Untari serta pengusaha. Karena kalau ada sumbangan dengan nilai yang melebihi aturan, maka Bawaslu harus melakukan penindakan tegas," ungkap Malik.

Malik berharap jangan sampai ada sumbangan dari pengusaha yang digunakan untuk praktik money politic (politik uang).

"Mari kita wujudkan Pilwali Surabaya 2020 yang aman, damai dan bermartabat," jelasnya.

Malik yang juga Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Timur berharap Risma harus dapat menempatkan posisinya sebagai kepala daerah aktif yang netral dan tidak memihak siapa pun di Pilwali Surabaya 2020.

"Saya berharap betul beliau jangan menyalahgunakan wewenang dan jabatannya sebagai wali kota untuk mengumpulkan para pengusaha," ujar dia.

Malik menerangkan, di tengah Pandemi Covid-19 ini, banyak pelaku usaha yang terpukul. Usahanya banyak yang macet, banyak yang mengurangi produksi karena daya beli masyarakat menurun.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Dia pun berharap, para pengusaha yang dikumpulkan nanti tidak dimintai menyumbang secara finansial untuk membiayai Eri Cahyadi dalam menghadapi Pilwali Surabaya, 9 Desember 2020.

"Saya melihat para pengusaha ketika diundang oleh Risma yang notabene sebagai wali kota. Maka bisa jadi dengan terpaksa pengusaha ini akan menghadiri undangan tersebut. Dan bisa saja pengusaha-pengusaha yang hadir itu punya balas budi dengan Bu Risma," katanya.

"Saya berharap Bu Risma mengetahui kondisi sulitnya yang dialami para pengusaha. Banyak usahanya kolaps dan berdampak pada para pekerja yang harus di-PHK. Karena itu jangan diribetin para pengusaha ini untuk urusan pilwali," sambung Malik.

Pilwali Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota. Paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armudji (Erji) diusung oleh PDIP dan didukung PSI.

Sedangkan Paslon Nomor Urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU) diusung koalisi 8 partai politik, PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, Golkar dan PKS. Serta partai pendukung, Perindo dan Gelora.