jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Command Center dan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), sekaligus melaunching Aplikasi Pengembangan Kompetensi Mandiri (Si Bang Kodir) ASN dan Puspa Raja (Pusat Pembelajaran Jarak Jauh), Senin (9/11/2020).
Gubernur Khofifah juga melaunching Open Space Training dan International Training Class di BPSDM Jawa Timur di Jalan Balongsari Tama, Surabaya. Ini menjadi salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur sipil negara (SDM ASN).
Command Center dan PPID merupakan bangunan lama yang pernah difungsikan sebagai Ruang Widyaiswara, Ruang Kelas dan Perpustakaan. Dalam command center itu terdapat fasilitas Ruang Command Center, Puspa Raja dan PPID.
Gedung ini sebagai pusat data dan informasi terkait pengembangan kompetensi ASN yang dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi penunjang, yaitu Pelayanan Administrasi WI Online (PAWON), e-Learning, e-Registrasi, SI-PEKAD (Penjadwalan Kediklatan), Si Bang Kodir.
Juga bertujuan untuk menjalankan fungsi sebagai pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki badan publik sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Sementara Puspa Raja merupakan ruang broadcasting sebagai media untuk menyalurkan kreativitas serta inovasi Widyaiswara dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan metode daring dan e-learning.
Sedangkan Si Bang Kodir adalah aplikasi berbasis android yang bisa diakses oleh setiap ASN melalui gawai. Aplikasi ini dibuat dalam rangka membantu proses Pengukuran Indeks Profesionalitas, di mana setiap ASN berhak mengikuti diklat pengembangan kompetensi sebanyak 20 JP (Per Ka. BKN Nomor 8 Tahun 2019) serta memberi kemudahan kepada seluruh ASN dalam melakukan pengisian serta penghitungan jam pelajaran yang telah berhasil ditempuh ASN dalam waktu satu tahun.
Gubernur Khofifah menjelaskan, kualifikasi kompetensi ASN merupakan kebutuhan yang mendesak. Sebab sangat banyak dinamika yang harus diantisipasi dengan sesuatu yang programatik dan sistemik.
Karena itu, lanjut Gubernur Khofifah, ASN di lingkungan Pemprov Jatim dituntut dinamis, inovatif, kreatif serta ada improvement di dalamnya. Terutama dalam mem-breakdown RKPD dan Nawa Bhakti Satya dalam program nyata yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca juga:
Gus Yani Resmikan Masjid KH Robbach Ma'sum, Simbol Kebanggaan Masyarakat Gresik
"Kalau tidak ada proses penguatan kompetensi, saya khawatir mereka merasa tidak ada sesuatu yang mereka harus lakukan lompatan perubahan," jelas mantan Menteri Sosial ini.
Menurutnya, BPSDM Jatim menjawab kebutuhan tersebut. Melalui Command Center yang baru saja diresmikan, ASN bisa menginput kompetensi yang sudah didapatkan. Sehingga kualifikasi dari postur ASN di lingkungan Pemprov Jatim lebih mudah diakses dan dipetakan.
"Pada posisi seperti ini ada kebutuhan yang harus diantisipasi baik melalui respon secara digital maupun manual. Maka ada command center di dalamnya. Mereka bisa menginput sendiri kompetensi yang sudah didapatkan. Apakah mereka mengikuti training, pembelajaran apa saja dan sebagainya. Hal ini akan sangat menentukan kualifikasi ASN yang ada di Pemprov Jatim," papar Gubernur Khofifah.
Melalui program-program yang dimiliki BPSDM Jatim, Gubernur Khofifah berharap bisa menjadi langkah antisipasi yang terencana secara sistemik dan programatik dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi ASN.
"Sebagai contoh pelatihan peningkatan kompetensi untuk Pejabat Administrator atau setara eselon III yang saat ini sedang kita lakukan. Mereka yang meramu program, dapurnya pemprov ada di eselon III. Selanjutnya berada dalam koordinasi Kepala OPD, Kepala Badan atau eselon II," tambahnya.
Baca juga:
Gubernur Khofifah Resmikan Pasar Baru Kertosono di Nganjuk
International Training Class Disiapkan Untuk Jatim Go Global
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi program International Training Class yang dilaunching BPSDM Jatim. Program ini merupakan inovasi yang disiapkan untuk menjadikan Jatim Go Global. Jatim bisa menularkan best practice kepada daerah lain atau negara lain.
Dicontohkan, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) ini bisa meningkatkan produktivitas budidaya sapi di Jatim. Bahkan BBIB menunjang swasembada daging di Jatim. Dalam hal ini Pemprov Jatim akan menjadi bagian penting melakukan sinergi dengan BBIB mengingat BBIB merupakan UPT Kementan.
Pada kesempatan yang sama, BPSDM Jatim menerima Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2015. Gubernur Khofifah juga melakukan penanaman pohon di lingkungan BPSDM Jatim.