jatimnow.com - Memperingati Hari Pahlawan, Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) berziarah ke makam Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Almarhum Ir Soetjipto dan Sudjamiek, istri Pak Tjip di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, Selasa (10/11/2020).
Saat ziarah, mantan Kapolda Jatim itu didampingi oleh putra sulung mendiang Soetjipto (Pak Tjip), Jagat Hari Seno dan adiknya.
Pantauan di lokasi, Machfud Arifin dan Seno kompak berdoa serta menaburkan bunga di atas pusara mendiang inisiator lahirnya PDI Perjuangan di bawah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu.
Jagad Hari Seno yang juga kakak Whisnu Sakti itu mendampingi Machfud Arifin berziarah ke makam almarhum Djajadi Rais dan almarhumah Hj Sawijah, keduanya merupakan dua orangtua Machfud Arifin. Keduanya kompak saling menyiram dan menabur bunga di atas makam dua orangtua Machfud Arifin.
Usia berziarah, Machfud Arifin mengatakan bahwa sosok Pak Tjip adalah tokoh demokrasi di Indonesia.
"Beliau adalah tokoh demokrasi, tidak hanya di Surabaya, tapi juga di Indonesia. Semoga dilapangkan kuburnya, diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT," tutur Machfud Arifin, Selasa (10/11/2020).
Sementara Jagad Hari Seno mengapresiasi atas apa yang dilakukan Paslon Nomor Urut 2, Machfud Arifin (MA)-Mujiaman Sukirno.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Pria yang akrab disapa Mas Seno itu mengucapkan terimakasih atas perhatian yang luar biasa dengan ketulusan yang diberikan terhadap keluarga Soetjipto. Sebab hari ini merupakan hari lahirnya almarhumah Bu Tjip.
"Iya hari ini hari lahirnya almarhumah ibu, bertepatan dengan Hari Pahlawan," ungkap Mas Seno.
"Pak MA dan Mujiaman orang baik. Sekali lagi Beliau orang baik. Kami sekeluarga mendukung beliau dalam perjuangan menjadi wali kota dan wakil wali kota Surabaya berikutnya. Amin," tegasnya.
Meski sebagai kakak tertua dari kader murni PDIP Whisnu Sakti Buana, Mas Seno menegaskan dukungan tersebut merupakan sikap politik.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Karena almarhum Pak Tjip mengajarkan kami bahwa politik itu dinamis. Sikap saya dan Whisnu itu berbeda. Biarlah Whisnu menjadi kader yang taat. Tapi saya berbeda boleh dong," terang Alumni ITS ini.
Mas Seno juga merupakan kader PDIP. Namun Ia tidak merasa khawatir atas pilihan politiknya. Dengan tegas, apa yang dilakukannya adalah kewajiban untuk menjaga ideologi dan marwah partai.
"Menurut penilaian saya, apa yang sudah dilakukan oleh Bu Risma sudah tidak lagi menjaga sejarah, ideologi dan marwah partai. Tidak in line dengan partai. Eri-Armuji hanyalah pilihannya Bu Risma," pungkas Mas Seno.