Pixel Codejatimnow.com

Mendes: Dana Desa Harus Jadi Stimulus Bangun BUMDes

 
Mendes PDTT saat mengunjungi objek wisata Goa Pindul.
Mendes PDTT saat mengunjungi objek wisata Goa Pindul.

jatimnow.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengunjungi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (25/5/2018).

Dengan memanfaatkan potensi alam, BUMDes ini berperan signifikan dalam mendongkrak pendapatan perekonomian masyarakat setempat. Bahkan, BUMDes tersebut menjadikan objek wisata Goa Pindul sebagai salah satu primadona wisata di Yogyakarta.

"BUMDes Maju Mandiri ini sudah berpenghasilan Rp 5,8 miliar per tahun. Di Desa Bejiharjo ini BUMDes didorong untuk pengelolaan daerah wisata. Dana desa juga bisa digunakan untuk homestay. Kita bisa libatkan dunia usaha. Pemerintah berharap dana desa sebagai stimulus saja," ujar Eko usai meninjau BUMDes Maju Mandiri di Gunungkidul, Yogyakarta, dalam siaran persnya yang diterima jatimnow.com.

Saat mengunjungi langsung objek wisata Goa Pindul, Menteri Eko yakin wilayah tersebut akan mampu berkembang lebih pesat jika diperkuat dengan promosi yang lebih luas. Ia juga meminta agar pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat semakin sinergis membangun dan mempercantik kawasan wisata Goa Pindul.

"Tadi saya melihat Goa Pindul. Kalau bisa, destinasi-destinasi wisata seperti ini dipotret lalu dibuat artikel di Majalah Lion. Akan ada 50 juta orang yang melihat. Kalau 10% nya saja 5 juta, maka wisatawan akan melihat itu. Perbaiki situs-situs wisata, sediakan tempat sampah dan tempat makan yang lebih layak. Sarana ada, Bupati komit, lalu masyarakat kerja keras," sambungnya.

Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan, Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi sumber daya alam yang bagus. Dalam pendataannya, terdapat kawasan karst, pantai, dan gunung api purba. Ada pergeseran mata pencaharian bagi masyarakat Gunungkidul.

“Dulu masyarakatnya banyak bertani, saat ini bergeser mengelola pariwisata. Kini pariwisata menjadi motor penggerak pembangunan dan bersinergi dengan sektor lain. Memaksimalkan pemberdayaan masyarakat, tentu ini meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat,” ujar Badingah.

Badingah mencontohkan Goa Pindul sebagai wisata susur gua di pedesaan yang mampu membangkitkan ekonomi lokal. Dirinya pun meyakini dengan adanya 80 BUMDes di Gunungkidul saat ini, potensi-potensi desa akan meningkat secara optimal.

Baca juga:
Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia

“Setiap desa saya dorong untuk memiliki BUMDes. Hasil yang ada saat ini mampu mengurangi kemiskinan dari 23,2% menjadi 18,3% selama 3 tahun," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur BUMDes Maju Mandiri, Saryanto, mengatakan BUMDes Maju Mandiri mulai mapan dan semakin berkembang sejak tahun 2016. Terdapat sejumlah unit usaha yang dikelola oleh BUMDes ini, yakni objek wisata Goa Pindul, pengelolaan sampah, pasar desa, usaha persewaan, dan simpan pinjam.

"Goa Pindul dikelola BUMDes bekerjasama dengan 11 kelompok sadar wisata dalam pelayanan wisatawan dan memperkerjakan 2.000 tenaga kerja. Kami juga mengolah sampah plastiK menjadi biji plastik dan pupuk organik," ujarnya.

Saryanto menambahkan, unit pengelolaan sampah dibangun menggunakan dana desa sebesar Rp 100 juta. Pihaknya kemudian bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada untuk pendampingan. Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup dan BRI juga turut membantu memberikan bantuan mesin pengolah.

Baca juga:
Hasil Survei PRC, Warga Lamongan Puas Kinerja Yuhronur Efendi-Abdul Rouf

“BUMDes mampu mendorong ekonomi masyarakat desa baik itu dalam usaha atau kesempatan kerja. Dulu urbanisasi tinggi, kini urbanisasi akan bisa ditekan. BUMDes menjadi tempat bekerja masyarakat Desa Bejiharjo,” pungkasnya.

 

Penulis/editor: Jajeli Rois