jatimnow.com - PDI Perjuangan (PDIP) menuding ada politik pecah belah yang diterapkan lawan jagonya dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020. Machfud Arifin yang menjadi rival jago PDIP pun angkat bicara.
"Sebetulnya saya malas menanggapi. Bukan ranah saya untuk menanggapi ini. Biarkan tim saya saja atau tim pemenangan saya," terang Machfud Arifin kepada wartawan di Posko Pemenangan MAJU (Machfud Arifin-Mujiaman) Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jumat (20/11/2020).
"Bahkan mungkin sudah banyak beredar video dari saudara Seno, itu cukup mewakili apakah saya dianggap memecah belah. Atau mungkin silahkan tanya ke saudara Mat Mochtar," tambah mantan Kapolda Jatim ini.
Calon wali kota Surabaya nomor urut 2 yang berpasangan dengan calon wakil wali kota Mujiaman Sukirno ini menyebut, PDIP adalah partai yang besar, organisasinya besar dan kuat.
"Bagaimana saya memecah-belah. Janganlah rumah tangga rusak, terus kita dituduh-tuduh. Masak tetangga yang disalahkan," tegasnya.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Arek asli Ketintang, Surabaya ini menambahkan, dirinya dan Mujiaman fokus menjalankan tahapan kampanye Pilwali Surabaya 2020.
"Saya fokus di tahapan kampanye ini dalam kontestasi pilwali dan mengikuti aturan. Saya dan Pak Mujiaman mengikuti deklarasi yang dilakukan oleh Bawaslu, KPU. Semuanya hadir," jelasnya.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Pilwali Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Surabaya. Paslon Nomor Urut 01 Eri Cahyadi-Armudji (Erji) diusung PDIP dan didukung PSI.
Sedangkan Paslon Nomor Urut 02, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (Maju) diusung 8 partai koalisi yaitu PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, Golkar dan PKS. Serta didukung tiga partai nonparlemen, Perindo, Gelora dan PKPI.
URL : https://jatimnow.com/baca-31538-machfud-arifin-soal-pecah-belah-pdip-masak-tetangga-yang-disalahkan