jatimnow.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk masih terus ekspansif dalam pengembangan infrastruktur di Jawa Timur. Ada tiga ruas tol yang pembangunannya dikerjakan oleh perseroan.
Pertama, ruas Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sepanjang 38,29 kilometer (km) dengan nilai investasi proyek mencapai Rp 12,22 Triliun.
Kedua, ruas Tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 43,75 km dengan nilai investasi Rp 6,36 Triliun.
Ketiga, ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan nilai kontrak mencapai Rp 1,05 Triliun.
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan pembangunan Jalan Tol KLBM akan memberikan aksesibilitas atau mobilisasi bagi kendaraan logistik ke kawasan industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE).
Tol KLBM ini akan segera diresmikan sehingga bisa dibuka untuk umum.
"Tol ini akan menjadi backbone pada jalur logistik di Jawa Timur," kata Destiawan dalam siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (25/11/2020).
Pembangunan Tol KLBM terdiri atas empat seksi. Pada Seksi 1 Krian-Kademean Mengganti
sepanjang 9,77 km dengan progres konstruksi telah mencapai 100 persen.
Seksi 2 Kademean Mengganti-Boboh sepanjang 8,83 km progres konstruksi telah mencapai 100 persen. Seksi 3 Boboh-Bunder sepanjang 10,40 km progres konstruksi telah mencapai 100 persen.
Sementara untuk Seksi 4 ruas Bunder-Manyar belum bisa dipastikan kapan rampung lantaran terhambat Pandemi Covid-19, sehingga alokasi anggaran untuk melanjutkan pengerjaannya terkena refocusing.
Untuk pembangunan ruas Tol Pasuruan-Probolinggo terdiri atas 4 Seksi. Pada Seksi 1-3 telah
beroperasi, sedangkan Seksi 4 masih dalam proses konstruksi.
Ruas tol ini memberikan aksesibilitas atau mobilisasi yang sangat baik bagi kendaraan logistik, sehingga meningkatkan produktivitas kegiatan dan menciptakan kebangkitan perekonomian, serta menciptakan lapangan kerja.
Dalam proyek ini pemegang konsesi adalah PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol. Sementara, untuk perkembangan proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi lama pengerjaan akan dilakukan 730 hari kalender.
Ruas ini nantinya akan dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dimana Waskita hanya sebagai kontraktor pada paket I yang ber-JO dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
"Untuk kontrak paket ini sudah dapat namun Surat Perintah Mulai Kerja nya (SPMK) masih menunggu dari Jasa Marga," kata Destiawan.
Ia menjelaskan sinergi yang dilakukan Waskita dalam proyek ini merupakan upaya Perseroan bersinergi dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan keterlibatan pengusaha/mitra setempat/lokal khususnya UMKM.
Baca juga:
Pembangunan Ponpes Al Amin Mojokerto, Pjs Bupati Beri Pesan Soal Ini
Mempekerjakan masyarakat sekitar sebagai karyawan kontrak proyek dengan kemampuan dan kompetensi sesuai bidang. Waskita juga mengakomodir UMKM melalui program PADI (Pasar Digital UMKM Indonesia).
"Strategi yang digunakan Waskita antara lain memastikan pekerjaan yang dilakukan di lapangan
sesuai spesifikasi yang telah diisyaratkan. Menerapkan GKM (Gugus Kendali Mutu) pada setiap
pekerjaan dengan tujuan hasil pekerjaan terukur sesuai dengan spesifikasi. Diperbanyaknya
pemasangan rambu-rambu batas kecepatan maximal dalam berkendara. Mengedepankan QHSE
(Quality Health Safety Environment) sebagai kebutuhan utama dalam melaksanakan pekerjaan,”
jelas dia.
Waskita terus menjaga kerberlanjutan usahanya. Pada tahun ini, Waskita memproyeksikan potensi
pengembangan bisnis dalam beberapa tahun ke depan mencapai kurang lebih Rp 92 Triliun.
Potensi pengembangan bisnis dalam lima tahun ke depan tersebut meliputi proyek di Jawa yakni
infrastruktur, konektivitas, dan pipanisasi senilai Rp 49 Triliun.
Selanjutnya, potensi proyek di Kalimantan Timur dan Sulawesi untuk infrastruktur konektivitas dan
EPC senilai Rp 20 Triliun.
Serta, nilai proyek yang dikembangkan oleh entitas anak usaha, PT Waskita Realty yakni Waskita Modern Realti (Jawa Barat). Waskita Realty bermitra dengan Grup Modern Land akan mengembangkan kawasan seluas 600 hektare yang akan diperuntukan sebagai hunian dan commercial center.
Waskita yang tergabung dalam konsorsium bersama dengan BUMN lain yaitu Jasa Marga, Adhi
Karya, Pembangunan Perumahan, dan Brantas Abipraya telah melakukan penandatanganan
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen pada 13 November 2020 lalu.
Baca juga:
Luhut Resmikan Bandara Dhoho Kediri dan Groundbreaking Akses Jalan Tol
"Proyek tol sepanjang 75,8 KM tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp14 Triliun," jelas Destiawan.
Sementara potensi ekspansi ke pasar luar negeri diproyeksikan senilai Rp 71 Triliun antara lain
ke Timur Tengah, Afrika serta, potensi pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Adapun untuk tahun ini, Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp26,8 triliun. Hingga
Oktober raihan kontrak baru mencapai Rp 15 Triliun.
Raihan nilai kontrak baru paling besar berasal dari pembangunan tol, bendungan, irigasi, perkuatan pantai di DKI, Sewerage di Jambi dan gedung.
Dalam proses pengerjaan beberapa proyek tersebut, Waskita melakukan sinergi dengan anak
perusahaan yaitu Waskita Precast, yang merupakan salah satu manufaktur terbesar di Indonesia
dalam menyuplai produk precast dan readymix berkualitas.
Sinergi ini didukung dengan lokasi 9 Plant dan Batching Plant Waskita Precast yang tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi sehingga proses pengiriman produk lebih mudah dan cepat.
URL : https://jatimnow.com/baca-31679-waskita-karya-kian-ekspansif-bangun-jalan-tol-di-jatim