Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Tidak Dukung ErJi, Satu Lagi Kader PDIP Diusulkan Dipecat

Editor : Sandhi Nurhartanto  
Anugrah Ariyadi membagikan kaos 02
Anugrah Ariyadi membagikan kaos 02

jatimnow.com - Pencalonan Eri Cahyadi - Armudji (ErJi) sebagai calon wali kota dan wakil wali kota terus 'memakan korban'.

Kali ini, Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya tengah memproses usulan pemecatan kepada seorang kader, Anugrah Ariyadi.

Baca juga:  

"Sekarang surat usulan memecat Anugrah Ariyadi sedang diproses. Kami mengusulkan pemecatan ini bukan tanpa alasan kuat, tapi sudah melalui berbagai pertimbangan,” ungkap Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPC PDI Perjuangan Surabaya, H Sjukur Amaludin, Selasa (1/12/2020).

Ia menyebut, usulan itu dilakukan kepada para kader yang tak patuh terhadap keputusan DPP yang mengusung Eri Cahyadi dan Armudji di Pilwali Surabaya 2020.

Sebelumnya DPP PDI Perjuangan telah memecat kader senior Mat Mochtar. Mar Mochtar pada Pilwali Surabaya 2015 seperti relawan Risma.

Seperti Mat Mochtar, Anugrah Ariyadi juga memutuskan berseberangan dengan keputusan DPP PDI Perjuangan karena memutuskan mendukung Machfud Arifin dan Mujiaman (MAJU) sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Menurut Sjukur, apa yang dilakukan Anugrah dinilai termasuk pelanggaran berat karena melawan partai.

Anugrah juga dianggap telah membuat dan menyebarkan video dan suara yang isinya lebih memilih Machfud Arifin-Mujiaman serta mengajak untuk memilih paslon nomor 2.

"Suratnya sedang kami proses dan akan segera kami kirim ke DPP," pungkasnya

Baca juga:
Sosok Whisnu Sakti Buana Dimata Eri Cahyadi Walikota Surabaya

Namun Anugrah merasa tidak pernah melawan partai.  Selama ini yang dilawan adalah arogansi Risma, Eri dan Armudji

“Sengaja berniat melawan Risma, Eri dan Armudji, karena mereka yang tidak nguwongo (memanusiakan) saya. Andai saya dijawil mereka, mungkin saya tidak akan melakukan perlawanan,” jelasnya.

Ia berharap agar Eri maupun Armudji melakukan evaluasi agar tidak jumawa.

“Biar menjadi evaluasi tim Erji, agar tidak berlaku sombong. Mereka pikir saya tidak bisa melakukan perlawanan," katanya.

Ia mengingatkan agar tidak ada lagi kesombongan.

Baca juga:
Penyebab Mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana Tutup Usia

"Janganlah kesombongan itu dipelihara. Saya kan tidak minta apa-apa, hanya pengen diuwongo. Ini adalah akumulasi kekecewaan saya, baik kepada Armudji, Eri, Risma dan Adi (Dominikus Adi Sutarwijono) Ketua DPC (Surabaya), Anas (Anas Karno) Ketua Bappilu. Mereka semua sudah saya hubungi,” terang dia.

 

Kontributor: Niam Kurniawan