Pixel Codejatimnow.com

1,2 Juta Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia

Editor : REPUBLIKA.co.id  Reporter : REPUBLIKA.co.id
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China, tiba di tanah air (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras)
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China, tiba di tanah air (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras)

jatimnow.com - Pemerintah telah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Minggu (6/12) malam.

Vaksin yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini langsung dibawa menuju kantor pusat Bio Farma di Kota Bandung dan sampai pada Senin (7/12), pukul 03.45 Wib dini hari.

Dari warehouse di terminal kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, vaksin yang disimpan dalam tujuh envirotainer diangkut menggunakan tiga truk.

Dikutip dari siaran resmi Istana, pada Senin (7/12) dini hari, rangkaian kendaraan pengangkut vaksin mulai berjalan menuju Bio Farma. Rangkaian kendaraan ini turut dikawal secara ketat oleh aparat keamanan.

Setelah menempuh perjalanan darat selama kurang lebih tiga jam, rangkaian kendaraan pembawa vaksin tiba di Bio Farma sekitar pukul 03.45 Wib.

Vaksin kemudian dipindahkan dari envirotainer untuk disimpan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius. Ruangan tersebut telah disterilisasi dan disiapkan khusus untuk menyimpan vaksin Covid-19. Selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel vaksin untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

Dalam pernyataan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, vaksin belum bisa langsung digunakan setelah tiba di Indonesia. Terdapat sejumlah tahapan sebelum vaksin Covid-19 bisa diberikan kepada masyarakat.

Jokowi menegaskan, seluruh tahapan prosedur penyiapan vaksin harus dilalui dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. Pertimbangan ilmiah dan hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai.

"Setelah mendapatkan izin dari BPOM, baru kita lakukan vaksinasi. Kaidah-kaidah sainstifik, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan, wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," ucap Presiden.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

 

Lihat Artikel Asli

DisclaimerBerita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id