Pixel Code jatimnow.com

Mengintip Progress Pembangunan Shelter Pasien Covid-19 di Ponorogo

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Dinas Kesehatan Ponorogo meninjau pembangunan shelter pasien Covid-19
Dinas Kesehatan Ponorogo meninjau pembangunan shelter pasien Covid-19

jatimnow.com - Pembangunan Shelter untuk pasien Covid-19 di gedung Industri Kecil Menengah (IKM) Jalan Trunojoyo, Kelurahan Tambakbayan, Ponorogo disebut sudah 99 persen.

"Progress hari ini sudah 99 persen. Sudah bagus ruangan ini, tinggal menyiapkan perlengkapan pendukung," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Ponorogo, Hermansyah, Rabu (13/1/2021).

Menurut Hermansyah, ada fasilitas exhaust fan yang dilengkapi dengan sinar ultra violet sebagai penangkal Virus Corona. Juga dilengkapi wastafel, kamar mandi dan tempat salat.

"Untuk wastafel tiap ruangan Ada. Kalau perihal limbah sudah kita sendirikan, jadi tidak melebar ke mana-mana," terangnya.

Hermansyah menyebut bahwa saat ini tinggal persiapan memasukkan tempat tidur, lemari kecil dan sarana prasarana kebutuhan alat medis, untuk antisipasi bila ada pasien yang mendadak butuh perawatan khusus.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Resmikan Shelter Rumah Aman Sementara

"Bed segera bisa dimasukkan setelah ini. Mungkin dua sampai tiga hari ini masuk. Kalau minggu ini bisa masuk semua peralatannya, paling cepat Senin (18/1/2021) bisa dipakai. Makanya progress 99 persen," tambahnya.

Nantinya, satu ruangan diisi 5 sampai 6 bed, melihat situasi dan kondisi. Sehingga bila itu terealisasi, daya tampung shelter ini antara 60 sampai 72 bed.

"Di sini juga ada halaman bisa untuk pasien yang ingin berolahraga kena sinar matahari," tandas Hermansyah.

Baca juga:
5 Fakta Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Anjing Blitar

Hermansyah menambahkan ada penambahan pasien di 10 provinsi di seluruh Indonesia di gelombang kedua ini. Surat Edaran dari Kemenkes, RS diminta untuk meningkatkan kapasitas pelayanan.

"Kita menyediakan 11 tenaga paramedis untuk shift-shiftan, paling tidak nantinya jika pasien semakin banyak kedepannya satu shift minimal 4 paramedis dengan dokter yang selalu ada," ujar Hermansyah