Pixel Code jatimnow.com

Perajin Tas Kampung Gadukan Bertahan dari Gempuran Tren Pabrikan

  Reporter : Erwin Yohanes Arry Saputra
Perajin sedang memilah tas./Foto: Arry Saputra
Perajin sedang memilah tas./Foto: Arry Saputra

jatimnow.com – Untuk mempertahankan usahanya para perajin di kampung tas Gadukan terus memperbarui model agar tak tertinggal dengan produk pabrikan ternama.

Dengan harga tak lebih dari Rp 60 ribu, produksi tas Gadukan cocok untuk pembelian partai besar.

Ali dan Syaifudin merupakan perajin yang masih bertahan di kampung tas Gadukan sampai saat ini.

Berbagai macam tas mulai dari tas ransel, fashion dan tas souvenir bukan hanya dipasarkan untuk kalangan penjual Surabaya saja, namun hingga luar kota dan provinsi.

Model tas yang dibuat pun mengikuti tren agar tas yang di pasarkan tidak kalah dengan tas pabrikan ternama.

Baca juga: Geliat Kampung Gadukan, Tempat Perajin Tas Terbesar di Surabaya

Berbeda dengan perajin yang lain, Ali saat di temui menuturkan, ia hanya mengikuti pemesanan tas dari para konsumen yang memesan dengan model yang diinginkan.

”Kalau saya ngikuti pelanggan dia membawa sendiri contoh atau dia pingin buat seperti apa sesuai dengan keinginan pembeli, selagi saya bisa membuatkan ya saya buatkan” ujar Ali.

Baca juga:
Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap

Usaha yang dikerjakan para perajin tas di kampung Gadukan tidak ada jam tertentu. Para pekerja biasa mengerjakan sesuka hati.

”Biasanya pekerja disini mengambil jam kerja saat pagi dan malam, siangnya buat istirahat sampai sore,” imbuh Ali.

Setiap minggunya, tas yang dihasilkan bisa mencapai 200 hingga 500 tas dan tergantung dari banyaknya jumlah pekerja.

”Rata-rata seminggu bisa menghasilkan 300 buah tas berupa souvenir untuk pemesanan seminar,” terang Ali perajin tas saat ditemui pada Selasa, (17/10/2017).

Baca juga:
Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf

Sampai sekarang Ali sudah memiliki pelanggan tetap dari pabrik kosmetik, yang dapat menghidupi keluarganya sehari-hari. Khusus Surabaya kebanyakan dipasarkan di pusat perbelanjaan.

Yakni, Darmo Trade Center (DTC), Jembatan Merah Paza (JMP), ITC, hingga Pusat Grosir Surabaya (PGS).

Reporter: Arry Saputra

Editor: Erwin Yohanes