Pixel Codejatimnow.com

Pemesanan 12 Kg Ganja dari Aceh ke Sidoarjo Dikendalikan Suami Istri

Wahyudi (tengah) dan istrinya Ayuk Selsi Handayani (berjilbab) saat diamankan di Kantor BNNP Jatim
Wahyudi (tengah) dan istrinya Ayuk Selsi Handayani (berjilbab) saat diamankan di Kantor BNNP Jatim

jatimnow.com - Pemesan ganja 12 Kg dari Aceh ke Sidoarjo, ternyata pasangan suami istri (pasutri) yang ditangkap Jumat (2/3/2018) sore.

Pasutri itu adalah Mochamad Wahyudi (36) dan Ayuk Selsi Handayani (23), warga Sidoarjo. Sementara Machmud Aminullah (38), warga Bungurasih Tengah, Sidoarjo berperan sebagai penjemput barang.

Ketiganya ditangkap secara bersamaan di tempat berbeda oleh Tim BNNP Jatim yang dikomandoi Kabid Berantas, AKBP Wisnu Chandra di daerah Perum Cemandi, Sedati, Sidoarjo.

"Jadi pemesannya ganja 12 kilogram ini adalah tersangka MH (Muhammad Wahyudi, red) dibantu istrinya (Ayuk)," sebut Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Budi Santoso, Jumat (2/3/2018).

Menurut Brigjen Pol Bambang, ganja yang dipesan Wahyudi dari Aceh, dikirim melalui bandara Kualanamo, Medan, Sumatera Utara. Ganja itu tidak terdeteksi hingga lolos sampai keluar Bandara Internasional Juanda.

"Sebab mereka mengemas ganja ganja itu ke dalam kemasan kopi bubuk. Ada 12 kemasan, satu kemasan berisi satu kilogram ganja. Dan dibungkus kembali menjadi dua koli," paparnya.

Sementara itu, AKBP Wisnu menyebut Wahyudi yang menjadi otak sindikat ganja antar pulau ini. Wahyudi sendiri merupakan jebolan Lapas Pemekasan atas kasus yang sama (ganja).

Di lapas itulah, Wahyudi akhirnya memdapatkan jaringan bandar antar pulau. Dan saat bebas dari lapas, dia kemudian menikahi Ayuk. Dua kali pula pasutri ini mendatangkan ganja dari Aceh.

"Yang pertama 5 kilogram. Yang kedua 12 kilogram ini," ulas Wisnu.

Dalam jaringan ini, Wahyudi berperan memesan ganja ke bandar di Aceh melalui WhatsApp. Dan untuk mengelabuhi, ganja dalam kopi itu, dialamatkan kepada Ayuk istrinya. Sedangkan penjemput barang, Wahyudi mempercayakannya kepada Aminullah.

Ganja-ganja itu biasa dipasarkan Wahyudi beberapa kota. Antara lain Surabaya, Sidoarjo, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Jombang hingga Blitar dan Kediri. Wahyudi hanya menerima pembelian minimal satu kilogram ganja.

"Kami akan terus dalami dan kembangkan jaringan ini," tandas Wisnu.

Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Budi Sugiharto

Baca juga:
Kernet Bus Puspa Jaya di Tulungagung Konsumsi Ganja, Beli dari Sopir