jatimnow.com - Wakil Bupati (Wabup) Pasuruan, A Mujib Imron melakukan sidak proyek pembangunan tanggul Sungai Kedunglarangan, Kelurahan Manarui, Kecamatan Bangil yang longsor diterjang banjir susulan.
Akibat banjir susulan pada Minggu (14/2/2021) malam itu, pemukiman warga sekitar terendam.
"Penyebab banjir di Bangil semalam karena dua hal. Pertama karena curah hujan tinggi, kedua karena terjadi luberan di titik yang sama, yakni di tanggul Sungai Kedunglaragan yang jebol ini," jelas Wabup Mujib, Senin (15/2/2021).
Mujib menyebut bahwa jebolnya tanggul Sungai Kedunglarangan terjadi awal Desember 2020. Setelah diperbaiki sementara dengan konstruksi sandbag, tanggul tersebut kembali jebol diterjang banjir pada 3 Februari 2021, bersamaan dengan banjir luapan Sungai Pulungan.
Berdasarkan aspirasi warga, tokoh masyarakat dan DPRD Kabupaten Pasuruan, pembangunan tanggul yang jebol itu dikerjakan dengan konstruksi bronjong.
Baca juga:
Hujan Deras dan Angin Kencang di Surabaya, 3 Rumah Rusak-18 Pohon Tumbang
"Namun demikian, konstruksi bronjong saat ini masih dalam proses dan maaf kedahuluan air datang kembali," ungkapnya.
Mujib meminta masyarakat Bangil bersabar, karena upaya konkrit Pemkab Pasuruan membenahi tanggul yang jebol dengan bronjong ini memerlukan waktu dua bulan.
"Pak Bupati sudah komitmen dengan penanganan darurat ini. Kami berharap ada good will dari pemerintah pusat karena sungai ini sungainya pemerintah pusat melalui BBWS dan ini masih banyak PR penguatan tanggul di utara tanggul jebol ini," tandasnya.
Baca juga:
5 Desa di Tarik Sidoarjo Terendam Banjir
Sementara Plt Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Haris mengatakan bahwa di Kecamatan Bangil ada 6 kelurahan yang tergenang banjir akibat luapan Sungai Kedunglarangan. Banjir juga merendam empat desa di Kecamatan Winongan, satu desa di Kecamatan Grati dan satu desa di Kecamatan Rejoso.
"Total ada 12 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang tergenang banjir akibat derasnya hujan kemarin malam," tandas Haris.
URL : https://jatimnow.com/baca-33431-tanggul-sungai-di-pasuruan-diterjang-banjir-susulan-12-desa-terendam