jatimnow.com - Al-Baihaqy Foundation dan Majelis Dzikir Wa Ta'lim Ashabul Yamin Indonesia menggelar acara bertajuk 'Indahnya Kebersamaan Antar Umat Beragama' di Pondok Pesantren Al-Baihaqy, Jalan Gununganyar Sejahtera, Sabtu (2/6/2018).
Dalam kesempatan itu, turut hadir Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan beserta para tokoh lintas agama wilayah Rungkut Surabaya.
Pembina Majelis Dzikir Wa Ta'lim Ashabul Yamin Indonesia sekaligus Pimpinan Ponpes Al-Baihaqy, Gus Bahar mengatakan, rasa toleransi yang terjalin anta rumat beragama harus saling membina cinta kasih untuk perdamaian masyarakat Indonesia.
"Tuhan menciptakan segala isi dunia. Oleh karena itu, yang kita bina adalah saling menanamkan cinta kasih. Jangan karena perbedaan agama dan kepercayaan lantas kita saling membenci," ujarnya disela-sela acara.
Sesungguhnya, lanjut Gus Bahar, semua ajaran agama di dunia adalah yang terbaik dan mengajarkan umatnya hidup rukun berdampingan.
Baca juga:
Aktivitas Trading Aset Kripto Meningkat di Momen Ramadan 2024
Sementara itu, Sujoko Efferin selaku Cendekiawan Buddhist yang turut hadir dalam acara tersebut menambahkan, Setiap orang apapun agamanya perlu melihat orang yang lainnya sebagai saudara.
"Sebagai sorang yang yang dicintai bahkan welas asih itu perlu dikembangkan bukan hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada tumbuhan, binatang segala bentuk kehidupan lain, kepada lingkungan kita.
Masih kata Sujoko, Dalam buddhisme selalu mendoakan agar semua makhluk bahagia dan di dalam islam mengenal suatu ajaran yang fundamental yakni rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta.
Baca juga:
Ramadan 2024, DPRD Surabaya Ajak Warga Limpahkan Syukur dan Berlomba Kebaikan
"Inti dari semua agama adalah cinta, cinta dan kemanunggalan dengan yang mutlak untuk menjadi rahmat bersama bagi semesta ini. Kita perlu sering sering membangun interaksi yang melampaui batas-batas atau sekat institusi tradisi agama kita," pungkasnya.
Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto
URL : https://jatimnow.com/baca-3344-silaturahmi-antar-pemuka-agama-di-surabaya-deklarasikan-kerukunan