jatimnow.com - Mengais rezeki dengan menyelam ke dasar laut sudah menjadi hal yang biasa bagi Jono (45), pencari kerang asal Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.
Setiap hari, Jono mencari kerang di Muara Bedul atau Pantai Grajagan Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. Karena lokasinya cukup jauh dari tempat tinggalnya, dia selalu berangkat setelah Salat Subuh.
Kerang yang dicari sejenis kerang mutiara, yang keberadaannya sangat jauh dari pesisir pantai dan dermaga nelayan. Jono pun harus menaiki prahu kurang lebih 10 menit untuk sampai di lokasi.
Kerang mirip jenis mutiara itu memang hidup di dasar laut. Sehingga untuk mendapatkannya, Jono harus menyelam ke dasar laut. Belum lagi kerang-kerang itu hidup bercamput lumpur.
Dalam sehari, Jono bisa mendapatkan 5 sampai 10 kilogram kerang. Jika rezeki sedang berpihak padanya, terkadang dia bisa mendapatkan 15 kilogram.
Baca juga:
Pencari Kerang yang Tenggelam di Sungai Kalimas Surabaya Ditemukan Tewas
Untuk menyelam, Jono harus menyelam ke dasar muara memakai kaca pelindung mata dan alat seperti cakar dari besi untuk menggaruk kerang dari dalam lumpur.
"Saya mencarinya harus berenang ke dasar muara. Besi seperti cakar ini yang saya buat mengaruk lumpur, lalu saya naikkan ke permukaan. Itu pun terkadang tidak dapat kerang," terang Jono, Minggu (28/2/2021).
Menurutnya, selain mencari kerang, terkadang dia juga memancing ikan. Namun hasilnya juga tidak banyak, hanya cukup membeli solar perahu dan sisanya buat makan.
Baca juga:
Pria Pencari Kerang Dilaporkan Tenggalam di Sungai Kalimas Surabaya
Kerang hasil tangkapan Jono dijual ke pasar tradisional di desanya, dengan harga Rp 10 ribu per kilogram.
Tidak hanya Jono yang mencari kerang di Muara Bedul. Ada beberapa nelayan lain yang ikut mencari kerang di masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang.
URL : https://jatimnow.com/baca-33735-mengintip-keseharian-para-pencari-kerang-di-muara-bedul-banyuwangi