Pixel Codejatimnow.com

Khofifah Genjot Jatim Jadi Eksportir Halal Food

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito

jatimnow com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus menggenjot agar Provinsi Jatim bisa menjadi eksportir halal food di dunia. Khofifah berusaha keras mengupayakan agar impian tersebut dapat terwujud.

Salah satunya dengan menggerakkan pesantren yang tersebar di Jatim yang jumlahnya mencapai 6000 melalui program prioritas yakni One Pesantren One Product (OPOP).

Harapan itu disampaikan Gubernur Khofifah dalam acara Kopilaborasi Sambang Pesantren, di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Minggu (28/2).

Di depan puluhan perwakilan ponpes yang hadir, Khofifah memaparkan jika pesantren memiliki posisi strategis, diantaranya sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, sekaligus lembaga pemberdayaan masyarakat.

Pesantren diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM, dengan menghasilkan produk halal berkualitas.

"Pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan khususnya di bidang ekonomi. Dalam melaksanakan fungsi pemberdayaan masyarakat, pesantren harus berorientasi pada peningkatan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitar," kata Gubernur Khofifah dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (1/3/2021).

Ia pun memastikan untuk mewujudkan hal itu maka dibuatlah kawasan industri halal untuk pelaku IKM dan UKM yang ada di Safe N Lock Kabupaten Sidoarjo.

Baca juga:
Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya

Selain itu Pemprov juga telah menyiapkan ekspor center yang merupakan pilot project dari Dinas Perindustrian Perdagangan Jawa Timur (Disperindag Jatim).

Diketahui saat ini Indonesia masih belum memimpin sebagai negara pengekspor produk halal. Posisi Indonesia masih kalah dengan negara lain, seperti Malaysia.

Gubernur Khofifah ingin menyusul ketertinggalan tersebut dengan memanfaatkan demografi penduduk Jawa Timur yang jumlahnya mencapai 40,67 juta jiwa.

"Tidak ada kata terlambat mengejar ini semua, ini menjadi pekerjaan rumah namun juga menjadi peluang. Mengingat produk halal itu merupakan tren dunia, halal telah menjadi gaya hidup masyarakat global. Maka dari itu pertumbuhan ekonomi syariah harus didorong," jelasnya.

Baca juga:
Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim

Dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah menjelaskan jika kopi dan kakao adalah komoditas perkebunan yang paling dibutuhkan untuk mendukung ekspor Jawa Timur.

Menurutnya, permintaan kopi dan kakao baik di pasar domestik maupun internasional selalu meningkat. Salah satunya kopi Jember yang sudah menjajaki pasar internasional.

"Topografi wilayah di Jawa Timur untuk bisa dikembangkan adalah kopi dan kakao yang potensinya luar biasa. Hari ini kita ingin mengajak tim dari OPOP khususnya para pengasuh pesantren yang memiliki lahan, barangkali bisa bergabung dalam pengembangan kakao dan kopi di Jatim. Kita masih melihat wilayah antara selatan dan utara di Jatim, tentu kita berharap bahwa wilayah selatan yang pembangunan infrastrukturnya relatif kurang, ini kalau dibangun dengan penguatan ekonomi melalui kopi dan kakao, saya rasa akan bisa melakukan percepatan," tandas Khofifah.