Pixel Codejatimnow.com

Pembangunan Rumah Rusak Akibat Gempa Malang Dikebut

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan rombongan Forkompimda melakukan peletakan baru pertama pembangunan rumah terdampak gempa di Malang
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan rombongan Forkompimda melakukan peletakan baru pertama pembangunan rumah terdampak gempa di Malang

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sementara di lokasi terdampak gempa, Sabtu (17/4/2021).

Pembangunan rumah korban gempa tahap awal ini akan dilakukan untuk 14 rumah yang ada di Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. 14 rumah yang akan dibangun itu dalam kondisi roboh atau rata dengan tanah akibat gempa magnitudo 6,7 beberapa waktu lalu.

Rencananya, rumah itu akan dibangun sesuai konsep bedah rumah yang ada di Kabupaten Malang sesuai standart dari Kementerian PUPR. Nantinya pembangunan 14 rumah sederhana ini akan dilakukan Dinas PU Cipta Karya kabupaten setempat dibantu TNI-Polri.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa pembangunan rumah ini segera dikebut terutama bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat akibat gempa. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa segera memulai kehidupan normal, sekaligus menghindari kerumunan di pengungsian untuk mencegah Covid-19.

"Sehingga di rumah lebih aman daripada di pengungsian untuk mencegah terjadinya klaster pengungsi," ujar Gubernur Khofifah.

Menurutnya, hal itu merupakan upaya untuk memberikan perlindungan lebih baik bagi warga. Sehingga di mendorong agar proses identifikasi, pendataan dan validasi rumah rusak berat, sedang dan ringan termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial dilakukan lebih cepat.

Apalagi pemerintah pusat melalui BNPB akan memberi stimulan untuk rumah yang kategori rusak berat sebesar Rp 50 juta di luar ongkos pengerjaannya. Kemudian rusak sedang Rp 24 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.

"Dua hari yang lalu saat saya berkunjung ke Blitar, saya meminta proses identifikasi dan validasi ini selesai dalam waktu sepekan. Jadi mungkin lima hari dari sekarang saya harap proses itu selesai sehingga sudah final dan terverifikasi," jelas Gubernur Khofifah.

Baca juga:
Gempa M 4,9 Goyang Perairan Malang, Sejumlah Wilayah di Jatim Bergetar

"Jadi mohon ini bisa disebarluaskan dan diumumkan kepada masyarakat baik melalui pengumuman yang ditempel di balai desa sampai dengan RT-RW agar mereka juga bisa mengecek rumahnya masuk kategori rusak apa," tambah dia.

Dia melanjutkan, ntuk mempercepat pembangunan rumah sementara ini, TNI dan Polri akan diterjunkan untuk membantu. Hal ini menjadi bagian dari koordinasi dan sinergi berbagai pihak untuk membantu mempercepat penanganan dampak gempa, termasuk recovery dan rekonstruksi.

Selain melakukan peletakan batu pertama dan meninjau rumah-rumah warga yang terdampak, rombongan juga meninjau posko trauma healing yang diperuntukkan bagi anak-anak pengungsi korban gempa.

Sambil membagikan paket buku dan alat tulis, Gubernur Khofifah berpesan agar anak-anak tetap semangat belajar meskipun dalam kondisi kurang standart akibat gempa.

Baca juga:
Balai Desa hingga Masjid Rusak Akibat Gempa di Selatan Jatim

Sebelumnya Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto juga menyebut bahwa TNI dan Polri siap membantu kesulitan masyarakat terutama dalam pembangunan rumah akibat dampak gempa ini.

Nantinya personil yang diterjunkan terdiri dari pasukan Kodam V Brawijaya, Divisi II Kostrad dan Polda Jatim.

"Ada ribuan personel yang diterjunkan tapi intinya sistemnya kerja dengan tetap memperhatikan moril bahwa ini bulan puasa sehingga sistemnya rolling seminggu sekali," terang Suharyanto.