Pixel Code jatimnow.com

Sebelum Tewas Dalam Kamar Kos, Sopir Online Ini Kedatangan 2 Tamu Pria

  Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Petugas melakukan identifikasi./Foto: Mita Kusuma.
Petugas melakukan identifikasi./Foto: Mita Kusuma.

jatimnow.com - Sebelum Zainul Arifin ditemukan tewas dengan posisi kepala penuh darah, para tetangga kamarnya mengaku mendengar suara cewek menangis di dalam kamar korban.

"Jadi subuh tadi, sepulang saya kerja memang ada suara cewek menangis di dalam kamar korban," kata Lisa, tetangga kamar kos yang bersebelahan dengan korban.

Setelahnya, lanjut ia, ada lagi dua pria datang. Pria yang bekerja sopir online tersebut sempat adu mulut antara dua pria yang mendatanginya.

Baca juga: Sopir Online Ditemukan Tewas di Dalam Kamar Kos

"Dua cowok itu mengatakan, ayo diselesaikan saja di luar. Dari pada di atas berantem," katanya sambil menirukan percakapan.

Lisa mengaku, sehabis korban dan teman-temannya keluar, ia langsung kembali tidur dan baru bangun ketika korban ditemukan meninggal dunia.

Sementara, saksi lain, Yuniarto, mengaku menemukan korban pertama kali sekitar pukul 11.00 WIB. Waktu itu, posisi korban sudah kehabisan nafas dan lemas.

Baca juga:
Presma UTM Tuntut Pembakar Mahasiswi di Bangkalan Dihukum Mati

"Saya mencari keponakan di kos ini. Ternyata pas menengok ke atas ada orang teriak-teriak minta tolong bahwa ada orang meninggal," katanya.

Ia mendengar para tetangga kos mengatakan,jika korban dikeroyok lebih dari satu orang. Kejadiannya sekitar subuh pukul 04.00 WIB. Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi kembali ke kos malah meninggal dunia.

"Katanya sempat dibawa ke rumah sakit. Setelahnya dibawa ke kos. Istirahat kok malah sudah meninggal dunia," pungkasnya.

Zainul Arifin (28)  warga Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan ini ditemukan tewas dengan kondisi penuh darah di kepala.

Baca juga:
Anak Bunuh Ayah di Ponorogo Dipicu Hal Sepele Ini

Ia ditemukan di lantai 2 kos Jalan Jawa Gang 1, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo Kamis (7/7/2018) siang.

Dugaannya, korban dikeroyok oleh teman-temannya sebelum meninggal dunia. Apalagi posisi kepalanya penuh dengan darah.

Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Yohanes