Pixel Codejatimnow.com

Program Aksara Diluncurkan, 9 Ribu Warga Banyuwangi Ikuti Pendidikan Kesetaraan

Editor : Redaksi  
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meluncurkan program Aksara
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meluncurkan program Aksara

jatimnow.com - Pemkab Banyuwangi meluncurkan program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara) untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C), Sabtu (1/5/2021).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, 9.000 warga yang sudah terdaftar mengikuti program ini, mayoritas mengikuti pendidikan kesetaraan SMA.

Program ini diluncurkan sekaligus untuk menyongsong Hari Pendidikan Nasional 2 Mei. Acara dihadiri Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Ristek, Dr Samto.

"Aksara kami luncurkan untuk memfasilitasi warga dewasa, usianya ada yang 35 tahun, 40 tahun bahkan sampai 58 tahun, yang dulunya karena satu dan lain hal belum sempat bersekolah setara SMP dan SMA. Kalau sudah usia dewasa itu tentu tidak mungkin kembali ke sekolah, makanya kita fasilitasi dengan program Aksara," papar Bupati Ipuk.

Bupati Ipuk menambahkan, meski sudah berusia dewasa, pendidikan kesetaraan tetap diperlukan.

"Belajar kan sepanjang hayat. Ilmu yang didapatkan juga pastinya berguna. Misalnya kalau kejar Paket C setara SMA, ada belajar ekonomi, bisa digunakan warga, karena saya cek, banyak juga pedagang pasar dan warung yang ikut program ini," tutur dia.

"Selain itu, tentu saja ilmunya berguna, bisa untuk mendampingi pembelajaran anak-anak dari warga dewasa yang ikut program kesetaraan ini," sambung Bupati Ipuk.

Sistem dalam program Aksara ini juga fleksibel, sehingga memudahkan warga dalam mengikuti pendidikan. Warga berusia dewasa bisa tetap belajar tanpa harus meninggalkan pekerjaan.

Bupati Ipuk menyebut bahwa program Aksara menggandeng Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Untuk akselerasi pelaksanaannya, Pemkab Banyuwangi akan membentuk Suarga (Saudara Asuh Keluarga), sebuah gerakan gotong royong yang melibatkan jajaran pendidikan, tokoh masyarakat dan berbagai kalangan.

"Dengan Suarga ini, ada gerakan gotong royong. Satu Suarga bisa mengampu tiga orang, memastikan warga yang dibina mendapatkan nomor induk siswa nasional (NISN) hingga menuntaskan pendidikan kesetaraannya di PKBM yang ditunjuk," jelasnya.

"Kalau dikerjakan barengan, kami yakin program ini bisa dituntaskan dengan baik," tambah Bupati Ipuk.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno menjelaskan, pihaknya telah membuka pendaftaran dan pendataan warga yang belum menuntaskan pendidikan dasar. Pendaftaran dilakukan di koordinator wilayah di tiap kecamatan.

"Saat ini ada sekitar Rp 9 ribu warga yang terdaftar. Sebagian besar belum mengenyam SMA, jadi mereka akan ikut Paket C," ungkap Suratno.

Para peserta nantinya akan mengikuti pembelajaran secara mandiri, tatap muka, serta mengikuti ujian modul dan ujian pendidikan kesetaraan.

"Setiap peserta nanti akan mengikuti pendidikan kesetaraan dalam kelompok-kelompok belajar yang dikoordinasi oleh PKBM," ujarnya.

Untuk memastikan proses pembelajaran dengan baik, setiap Suarga harus memastikan perkembangan peserta yang diasuhnya ke PKBM secara rutin, yang dibuktikan dengan kartu kunjungan.

"Kami menyadari bahwa tidak mudah melakukan proses pembelajaran di usia dewasa. Maka perlu dimotivasi. Tugas memotivasi dan memfasilitasi inilah yang menjadi tanggung jawab Suarga dan kita semua," pungkasnya.