Pixel Codejatimnow.com

Diiming-imingi Sembako, Dua Nenek ini Malah Kehilangan Perhiasan Emas

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Rony Subhan
Salah satu nenek yang jadi korban penipuan
Salah satu nenek yang jadi korban penipuan

jatimnow.com - Jaminem (74) dan Waginten (68), warga Dusun Krajan, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi menjadi korban penipuan. Dua nenek itu kehilangan perhiasannya.

Sebelum penipuan itu terjadi, kedua nenek itu mengaku didatangi seseorang yang katanya akan membagikan sembako. Setelah ditemui oleh orang tak dikenal, kedua nenek itu mengaku tanpa sadar memberikan kalung dan cincin emas, karena akan diberi sembako dalam jumlah banyak.

Saat itu, kedua korban sedang menjemur gabah di halaman rumahnya. Pria tak dikenal itu bertampang keren dan bersepatu. Pelaku beraksi sekitar pukul 10.10 Wib, Kamis (6/5/2021).

Kepala Desa Plampangrejo, Yudi Wiyono mengatakan, setelah kejadian, kedua korban mendatangi kantor desa untuk bercerita tentang kejadian yang mereka alami.

"Ibu mau sembako? Jika mau, perhiasan ibu kita simpan dulu. Karena tim sosial nanti datang untuk bertanya apakah ibu orang tidak mampu atau tidak. Makanya perhiasan kita simpan dulu, nanti kita berikan lagi," tutur Yudi menurikan cerita nenek itu, Jumat (7/5/2021).

Baca juga:
Kejari Tulungagung Kembalikan Pikap dan Motor Korban Penipuan

Menurut Yudi, pelaku juga meminta korban berpura-pura belum pernah mendapatkan sembako, bila nanti tim sosial datang.

"Pelaku kemudian pergi dibonceng temannya menggunakan motor. Sedangkan kedua korban diminta menunggu tim sosial, tapi tak kunjung datang," papar dia.

Baca juga:
Penipu Jual Beli Tanah di Kota Malang, Rugikan Korban Ratusan Juta Rupiah

Korban mengalami kerugian jutaan rupiah karena perhiasan emas mereka yang amblas kurang lebih 15 gram. Namun, korban tidak melapor ke kepolisian.

"Agar masyarakat berhati-hati jika menerima tamu atau ditemui orang yang belum dikenal. Jika warga mendapat info soal bantuan berbentuk apapun, segera berkordinasi atau melapor ke perangkat desa," pinta Yudi.