jatimnow.com - Pedagang di Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) menyebut harga jeruk nipis kini mengalami kenaikan. Kondisi ini dipicu karena para petani jeruk nipis di Jawa Timur belum ada yang panen.
Menurut para pedagang, harga normal jeruk nipis biasanya berada di kisaran Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu per kilogran. Namun kini melejit menjadi Rp 14 ribu per kilogram.
"Jeruk nipis jarang ada barangnya karena para petani belum ada yang panen," kata Sunar, pedagang jeruk nipis di PIOS, Senin (31/5/2021).
Ia menyebut, biasanya stok jeruk nipis di PIOS mengandalkan pasokan dari petani di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik dan Banyuwangi. Namun setelah lebaran, pasokan jeruk nipis mengalami penurunan hingga harganya mengalami kenaikan.
Untuk meredam tingginya harga, para pedagang di PIOS mendatangkan jeruk nipis dari Sulawesi agar tidak terjadi lonjakan yang lebih tinggi lagi.
"Biar tetap ada stok kami akhirnya mendatangkan jeruk nipis dari Sulawesi," jelas dia.
Baca juga:
Rock Melon asal Blitar Jadi Favorit Pelanggan PIOS
Menurutnya, dengan datangnya jeruk nipis dari Sulawesi itu dapat meredam gejolak harga jual yang terkenal dengan kandungan Vitamin C dan kaya anti oksidan itu.
Harga yang semula Rp 14 ribu per kilogram bisa ditekan lebih rendah lagi yakni dikisaran Rp 10 ribu per kilogram.
"Jeruk nipis dari Sulawesi memang harganya lebih murah. Namun untuk kualitasnya tetap masih kalah dengan jeruk nipis asal Gresik dan Banyuwangi," pungkasnya.
Baca juga:
Dapat Harga yang Bagus, Petani Gresik Ingin Pasok Hasil Panen Semangka ke PIOS
Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com