Pixel Code jatimnow.com

Sederet Langkah UPT BP2MI Surabaya untuk 25 PMI yang Dipulangkan ke Jatim

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Zain Ahmad
Kepala UPT BP2MI Surabaya, Happy Mei Ardeni (kanan) berbincang dengan PMI asal Jatim yang dipulangkan dari Malaysia
Kepala UPT BP2MI Surabaya, Happy Mei Ardeni (kanan) berbincang dengan PMI asal Jatim yang dipulangkan dari Malaysia

jatimnow.com - 25 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan dari Malaysia ke daerah asalnya masing-masing di Jawa Timur. Mereka dideportasi lantaran melanggar izin tinggal, tidak mempunyai izin kerja permit dan kontrak kerjanya berakhir.

Kini mereka ditampung sementara di Unit Pelayanan Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Surabaya, sambil menunggu dijemput pemerintah daerah (pemda) masing-masing.

"Ini merupakan gelombang pertama. PMI yang dipulangkan ada 7.300. Nah tanggal 24 Juni 2021 kemarin, yang dipulangkan ke Jakarta, dikarantina itu ada 145 orang. 25 PMI dari Jawa Timur ini," terang Kepala UPT BP2MI Surabaya, Happy Mei Ardeni, Selasa (29/6/2021).

Happy mangatakan bahwa 25 PMI asal Jatim yang terkendala ini dibawa ke Kantor UPT BP2MI Surabaya untuk memastikan mereka pulang ke Jawa Timur dan ke daerah asalnya masing-masing benar-benar aman, nyaman dan kembali dalam keadaan sehat.

"Ada sekitar 16 kabupaten-kota, titik temunya di sini. Kenapa di sini? Supaya mereka bisa dijemput masing-masing pemda. Seperti tadi dijemput pihak Disnaker Kabupaten Jombang. Artinya kalau sudah dijemput ini kan tugas, tanggungjawabnya sudah terlaksana," jelas dia.

Baca juga:
87 PMI asal Tulungagung Berangkat ke New Zeeland, Kerja di Kebun Apel

"Maka kami memastikan mereka (PMI) bahwa intinya bisa pulang ke daerah asalnya dengan aman, nyaman dan sehat. Nah, ini kok kesannya lama, dari karantina nggak langsung pulang. Kok ke sini dulu. Ini dilakukan merupakan bentuk kepedulian kami, supaya mereka bisa aman," tambah Happy.

Untuk gelombang selanjutnya, UPT BP2MI Surabaya akan memanfaatkan kantor-kantor yang ada di sejumlah daerah di Jawa Timur. Seperti di Madiun, Malang dan Banyuwangi, supanya para PMI pulangnya lebih mudah dan tidak harus ke Kantor BP2MI Surabaya.

"Tapi tentunya kita akan koordinasi dengan pihak pemda, dalam hal ini adalah disnaker. Semua fasilitas, transportasi dibayar pemerintah. Ini merupakan bentuk dukungan kepada mereka (PMI) bahwa mindset kita, bahwa mereka ini adalah pahlawan devisa," jelas dia.

Baca juga:
Lindungi Pekerja Migran asal Jember, Gus Fawait Siap Tuntaskan Perda PMI

"Jadi bagaimana kita bisa memberikan pelayanan seorang pahlawan devisa ini. Jadi kita harus lebih baik untuk pelayanan. Ini merupakan bentuk kepedulian, dukungan pemerintah bagi mereka agar pulang ke daerah asal dengan aman, nyaman dan sehat," pungkas Happy.

Shelter transit milik UPT BP2MI Surabaya untuk menampung para PMI asal Jatim yang dipulangkan dari MalaysiaShelter transit milik UPT BP2MI Surabaya untuk menampung para PMI asal Jatim yang dipulangkan dari Malaysia