jatimnow.com - Perubahan tren mudik terjadi di angkutan udara. Seperti yang terlihat pada selisih pertumbuhan penumpang dari tahun 2018 dan 2017 yang ditampilkan pada posko terpadu Bandara Juanda, Kamis (14/6/2018).
Communication and Legal Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardhi membenarkan jika terjadi perubahan tren tersebut.
"Memang benar puncaknya berbeda, tapi itu kan belum fix sampai H+. Kita tunggu saja nanti," ujarnya kepada jatimnow.com, Kamis (14/6/2018).
Tren mudik yang terjadi di tahun 2017 adalah naiknya jumlah penumpang ketika mendekati hari H lebaran. Bahkan pada H-3 lebaran mencapai puncak kepadatan dengan jumlah penumpang domestik 34.723 untuk kedatangan dan 26.412 penumpang yang berangkat dari bandara Juanda.
"Sementara 3.243 penumpang datang dan 2.903 orang berangkat melalui penerbangan internasional. Tahun lalu puncaknya H-2,"ujarnya.
Sementara untuk H-3 lebaran tahun 2018 terjadi penurunan penumpang jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebesar 4 persen untuk kedatangan dan 15 persen untuk keberangkatan penerbangan domestik.
Baca juga:
Akses Bangkalan-Sampang Padat di H-1 Idul Adha, Ini 3 Titik Rawan Kemacetan
Pada tahun 2018, puncak kepadatan penumpang justru terjadi pada 09 Juni yaitu H-6 lebaran. Tercatat untuk penerbangan domestik sebanyak 35.516 penumpang datang dan 26.664 penumpang berangkat dari bandara Juanda.
"Bahkan, kenaikan signifikan terlihat pada muatan kargo yang naik hingga 107 persen untuk kedatangan dan 105 persen untuk keberangkatan," lanjutnya.
Penurunan jumlah penumpang jika dibandingkan dengan tahun lalu dimulai dari H-4 lebaran yaitu sebesar 5 persen untuk kedatangan dan 2 persen untuk keberangkatan domestik.
"Sementara untuk penerbangan internasional mengalami peningkatan sebanyak 10 persen untuk kedatangan dan 28 persen untuk keberangkatan," pungkasnya.
Baca juga:
Puncak Arus Mudik Idul Adha di Terminal Purabaya Sidoarjo Diprediksi Hari ini
Reporter: Arry Saputra
Editor: Erwin Yohanes
URL : https://jatimnow.com/baca-3675-tren-mudik-h-2-pengguna-angkutan-udara-cenderung-menurun-ini-sebabnya