Pixel Code jatimnow.com

Pinjaman Kredit Usaha Mikro di BRI Tanpa Jaminan, Ini Kata Presiden

  Reporter : Erwin Yohanes Arry Saputra
Presiden Jokowi bersama Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto./Foto: Arry Saputra.
Presiden Jokowi bersama Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto./Foto: Arry Saputra.

jatimnow.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memanggil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto ke atas panggung di sela-sela sambutannya dalam acara peluncuran tarif pajak penghasilan UMKM 0,5 persen.

Ternyata, Jokowi ingin permasalahan pinjaman KUR oleh UMKM dapat terselesaikan dengan cepat oleh Suprajarto secara langsung.

Suprajarto menyebutkan bunga pinjaman bagi UMKM kini hanyalah 7 persen. Jumlah ini jauh berkurang dibanding periode sebelumnya yaitu 22 persen.

Jokowi menuturkan bahwa APBN telah dikucurkan untuk memberikan subsidi kepada perbankan sebesar Rp10 Triliun.

"Ini subsidi pemerintah ingin meningkatkan usaha mikro lewat KUR ini. Tapi perbankan juga harus hati-hati dalam memberikan pinjaman," ujarnya.

Suprajarto juga menambahkan bahwa bagi usaha mikro tidak ada jaminan yang perlu diserahkan kepada BRI. Besaran pinjaman ini hingga mencapai Rp25 juta.

"Tapi nanti prosesnya akan tetap kita cek. Bank juga gak ingin rugi kayak bapak ibu," tambahnya.

Baca juga:
Jokowi Titipkan Kota Kediri ke Mbak Vinanda - Gus Qowim

Suprajarto juga menekankan apabila nanti di lapangan ada pihak BRI yang meminta jaminan untuk pinjaman, masyarakat harus bertindak tegas. "Bilang, kata pak dirut gak ada jaminan," sahut Jokowi.

Namun Suprajarto menjelaskan bahwa memang ada pengecualian terhadap usaha mikro yang baru buka. Ia mengaku bahwa pihaknya masih ragu untuk memberikan keistimewaan-keistimewaan di atas.

Hal ini dikarenakan belum ada riwayat dan gambaran perkembangan dari usaha tersebut.

Baca juga:
Presiden Jokowi Resmikan Smelter Freeport, Pj Gubernur: Dongkrak Ekonomi Jatim

"Mungkin dimasukkan simpedes biasa untuk usaha yang belum layak. Jadi ada jaminannya. Ini kan uang rakyat. Kita harus jaga amanat rakyat, karena nanti yang kena juga negara," pungkas Suprajarto.

Reporter: Arry Saputra

Editor: Erwin Yohanes