Pixel Codejatimnow.com

Jatim Dorong Gerakan Penggunaan QRIS untuk Sektor Wisata

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak soal gerakan penggunaan QRIS untuk sektor wisata
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak soal gerakan penggunaan QRIS untuk sektor wisata

Jawa Timur - Untuk memberantas rantai penyebaran Covid-19, Pemprov Jatim melakukan gerakan masif penggunaan QRIS di berbagai sektor, termasuk pariwisata.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran berupa QRIS menjadi penting untuk pemulihan ekonomi, untuk menghindari kontak langsung antar konsumen, pedagang maupun produsen.

"Resep terbaik dari pemulihan ekonomi semasa pandemi ini adalah dengan menurunkan positivity rate Covid-19 sehingga masyarakat bisa melakukan kegiatan perekonomian. Untuk itu, memang harus kita sediakan fasilitas QRIS ini," ujar Emil, Rabu (17/11/2021).

Selama ini, kunjungan wisata di Jatim pada Januari-Juli turun di angka 98,15 persen.

Baca juga:
Bank Jatim QRIS Ramadan Vaganza di Surabaya, Sarana Edukasi Transaksi Non-Tunai

"Pariwisata itu memang kebutuhan tersier bagi pengunjung, tapi merupakan kebutuhan primer bagi pekerja di sana. Inilah yang pemerintah usahakan untuk ter-cover dengan tetap menjaga protokol kesehatan sembari menjaga sektor ini pulih karena pariwisata juga menyumbang pada pertumbuhan ekonomi Jatim," terang dia.

Emil menambahkan, peningkatan produk dan jasa serta harga bersaing bisa menarik wisawatan, khususnya domestik. Ditambah dengan digitalisasi sistem pembayaran yang semakin mudah.

Baca juga:
10 Titik Parkir di Surabaya Ini Gunakan Pembayaran QRIS

"Saya rasa kita semua sepakat kalau pariwisata harus didorong dengan syarat penyebaran kasus positif Covid-19 harus terkendali. Harapannya, masyarakat mau berkunjung karena tempat pariwisata sudah di-upgrade dan metode pembayaran menjadi sangat mudah dengan QRIS ini," harapnya.

Untuk diketahui, penggunaan QRIS pada sektor pariwisata merupakan bagian dari empat program pemulihan ekonomi yang dicanangkan oleh Bank Indonesia (BI).