Jawa Timur - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merealisasikan SMAN 1 Bangil menjadi SMA Negeri 1 Taruna Madani. Sekolah yang mensinergikan pendidikan akademik, kesamaptaan dan keimanan itu akan dimulai pada tahun ajaran 2022/2023.
Dalam merealisasikan hal itu, Gubernur Khofifah melakukan penandatanganan kesepakatan dan perjanjian kerjasama realisasi SMA Negeri 1 Taruna Madani Jatim di Gedung Negara Grahadi Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).
Penandatanganan melibatkan Dankodiklatal Surabaya, Laksamana Madya TNI Nurhidayat, yang mewakili Kasal, Kadisdik AL, Mabes AL Laksamana Pertama TNI Diki Atriana. Dan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi serta Pimpinan Ponpes Dalwa Bangil Zainal Abidin.
Gubernur Khofifah mengatakan, jika merujuk pada pemikiran profesor dari Singapura Kishore Mahbubani, saat ini dunia memasuki sejarah baru. Era baru dunia itu ditandai dengan Asia yang akan segera menjadi tempat bergesernya kekuatan global dunia.
"Dari abad Renaisance yang bergerak dari Timur Tengah ke Eropa, ke Amerika, ini sudah bergerak ke Asia Pasifik," ujar Khofifah, Rabu (24/11/2021).
Saat ini momentum bergesernya kekuatan global tersebut diambil oleh Korea Selatan. Sedangkan Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, bisa menjadi kekuatan tersendiri. Karena itu pihaknya menyambut baik dengan adanya SMA Negeri 1 Taruna Madani ini.
"Nantinya sekolah asal Jatim ini merupakan komprehensi antara bela negara, akademik, keagamaan dan leadership. Menyampaikan Islam yang rahmatan lil alamin, penuh kasih, penuh damai," tutur dia.
Dankodiklatal Surabaya Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyebut, tantangan bangsa semakin kompleks seiring pesatnya kemajuan teknologi. Karena itu dibutuhkan peningkatan kualitas SDM baik secara intelektual, pelatihan melalui kesamaptaan jasmani serta pengasuhan karakter melalui penguatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan.
"Kita sudah memulai dengan SMA Taruna Nala dan sekarang kita bersama-sama dengan SMAN 1 Taruna Madani. Tujuannya memberikan pendidikan yang sejalan dengan intelektual dan spiritual," terang Nurhidayat.
Sementara Pimpinan Ponpes Dalwa Bangil Zainal Abidin menambahkan, pendirian SMAN 1 Taruna Madani ini menutup keterbatasan pendidikan yang ada. Dengan cara mendesain pendidikan secara komprehensif dan bersama-sama sehingga menghasilkan output siswa yang tidak hanya memiliki ketahanan fisik, juga IPTEK dan spiritual.
Baca juga:
Laskar Kamil Gelar Deklarasi Pemenangan Khofifah - Emil di Pasuruan
"Ini prototype yang bisa dihadirkan. Dan jatim memulai dengan ini, bahkan ada keseniannya juga," ujar Zainal.
"Selain itu khusus siswa beragama Islam ada pendalaman kitab kuning dan Bahasa Arab. Serta dilakukan evaluasi tiap dua tahun demi dilakukan mapping untuk berkompetisi ke perguruan tinggi baik secara nasional dan juga internasional," tambah dia.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi menjelaskan, diresmikannya SMA Negeri 1 Taruna Madani itu juga sebagai upaya untuk menciptakan SDM unggul modal dasar kemajuan bangsa.
"Sehingga di Jatim mempunyai kekhususan SDM yang tidak hanya orientasi IPTEK, tapi juga pengembangan karakter, baik karakter religius maupun ketarunaan, nasionalisme dan wawasan kebangsaan," ungkapnya.
Penerimaan siswa baru akan dilakukan pada tahun ajaran 2022/2023. SMA Negeri 1 Taruna Madani merupakan sekolah umum, sehingga menerima peserta didik dari agama apapun.
Baca juga:
BG Skin Beri Solusi Urai Masalah Sampah Plastik di Pasuruan
"Nantinya akan ada asrama. Untuk tahun pertama nanti menerima 200 siswa baru," tandasnya.
Diresmikannya SMA Negeri 1 Taruna Madani itu menambah empat SMA negeri berbasis kesamaptaan yang telah ada di Jatim. Yakni SMA Taruna Nala di Malang yang bekerja sama dengan TNI AL. Kemudian ada SMA Taruna Brawijaya yang bekerja sama dengan TNI AD di Kediri.
Juga SMA Taruna Angkasa yang bekerja sama dengan TNI AU di Madiun. Serta SMA Taruna Bhayangkara yang bekerja sama dengan Polri berlokasi di Banyuwangi.
Sedangkan SMA Negeri 1 Taruna Madani Jatim dirancang mempunyai keunggulan tersendiri. Selain akademik dan kesamaptaan, SMA tersebut juga berbasis pendidikan keimanan dan ketakwaan.