Pasuruan - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menginginkan ikan bandeng jelak yang pamornya mulai menurun bisa menjadi tuan rumah kuliner utama di kotanya sendiri.
Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berencana mendirikan kampung tematik di kawasan tambak ikan bandeng.
"Kampung tematik berupa kampung bandeng adalah kongkritnya. Nanti tidak hanya bernuansa bandeng, tapi ada beberapa contoh bagaimana keluarga petambak semua terlibat. Misalnya bapaknya sebagai petambak, ibunya yang mengolah dan anaknya yang memasarkan," jelas Gus Ipul, Kamis (25/11/2021).
Terlibatnya anak-anak petambak dalam program kampung tematik tersebut, generasi muda diharapkan semakin percaya diri dengan potensi daerahnya.
"Di banyak daerah itu biasanya anak nelayan atau anak petambak tidak mau meneruskan pekerjaan orangtuanya," papar dia.
Gus Ipul menerangkan jika bandeng jelak memiliki rasa yang khas, yaitu rasanya tidak berasa tanah seperti bandeng-bandeng daerah lain.
Baca juga:
Tim PKM Unitomo Surabaya Sukses Tingkatkan Omzet IRT Bandeng di Sidoarjo
Meski ukuran bandeng jelak relatif lebih kecil dibanding bandeng Sidoarjo dan Gresik, tapi memiliki rasa lebih gurih dan sedap.
Menurut Gus Ipul, Pemkot Pasuruan telah menyelenggarakan festival bandeng jelak pada Rabu (24/11) di Gedung Kesenian Darmoyudho. Festival itu ke depan akan diperluas gemanya dengan aneka kegiatan seperti karnaval hingga lomba bandeng super dan aneka olah raga yang dihubungkan dengan ikan bandeng.
"Selain festival, seluruh restoran dan hotel serta rumah makan yang ada di Kota Pasuruan juga harus menyediakan makanan berbahan dasar bandeng jelak," tegasnya.
Baca juga:
1.000 Porsi Tumis Bandeng Dibagikan Gratis di Alun-Alun Sidoarjo
Sementara Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan, Imam Subekti menerangkan bahwa potensi bandeng jelak sangat tinggi.
"Karena Kota Pasuruan memiliki lahan tambak seluas 651 hektar atau mencapai 17 persen dari total wilayah, dengan produksi bandeng mencapai 1600 ton per tahun," tandasnya.