Pixel Code jatimnow.com

Usai Banjir Bandang, BMKG Banyuwangi: Tetap Waspada

Editor : Arif Ardianto  
Salah satu aliran air di Banyuwangi/Foto: istimewa
Salah satu aliran air di Banyuwangi/Foto: istimewa

jatimnow.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi hujan masih akan terus mengguyur kawasan Banyuwangi hingga Juli. Hal itu disampaikan Kepala BMKG Banyuwangi, Supriyono, Senin (25/6/2018).

"Bahkan, dua hari ke depan diperkirakan hujan lebat," kata Supriyono kepada media.

Menurutnya, cuaca hujan akibat anomali cuaca karena pengaruh kondisi global dan lokal. Seperti peningkatan uap air dan pengaruh muka laut. Di kawasan Banyuwangi sendiri  dibagi menjadi 7 zona musim.

Masing-masing zona mempunyai kondisi cuaca yang berbeda. Sebagian sudah masuk musim hujan, sebagian lagi sudah musim kemarau.

“Dari 25 kecamatan di Banyuwangi itu cuacanya berbeda-beda, jadi tidak bisa disamaratakan. Itulah makanya selama dua jam sekali pasti kami update perkembangannya,” ungkapnya.

Dari pantauan BMKG, wilayah yang sering terjadi hujan adalah kawasan dataran tinggi, terutama di sekitar pegunungan. Antara lain Kecamatan Kalipuro, Licin, Glagah, Songgon, Sempu, Kalibaru dan Glenmore. Kesemua wilayah itu berada di kawasan pegunungan Ijen dan Raung.

“Songgon dan Glenmore pada dekade tiga bulan Juli masih dalam kategori musim hujan.  Nah, untuk musibah banjir Jumat lalu itu memang karena intensitas hujan tinggi di kawasan Hulu Gunung Raung. Sedangkan di kawasan hilir intensitasnya sangat kecil,” ungkapnya lagi.

Baca juga:
ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran

Untuk itu, Supriyono menghimbau  masyarakat yang berada di sepanjang bantaran sungai yang mengalami banjir bandang beberapa hari lalu, agar selalu waspada. Karena hujan yang deras bisa saja menggerus tanah di bantaran sungai dan mengakibatkan longsor. 

“Hati-hati karena potensi hujan lebat masih ada,” tegasnya.

BMKG juga meminta kepada masyarakat khususnya nelayan di perairan selatan Banyuwangi agar waspada terhadap gelombang laut yang tinggi. 

“Perairan selatan gelombangnya bisa mencapai 3 sampai 4 meter, sedangkan Selat Bali 0.3 hingga 1 meter,” tandasnya. 

Baca juga:
Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia

 

Reporter: Irul Hamdani

Editor: Arif Ardianto